Bisnis.com, JAKARTA – Pembentukan Badan Pengelola Investasi Energi Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang beranggotakan tiga bank milik negara yakni BRI, BNI, dan Bank Mandiri mendapat dukungan dari Komisi VI DPR RI. Meski demikian, DPR juga mewaspadai sejumlah risiko yang timbul dari penggabungan aset perbankan dan entitas nonbank.

Anggota Komite VI DPR RI dari Fraksi Nasdem Asep Wahyuwijaya mengatakan, ada perbedaan mendasar dalam pengelolaan aset antara bank dan non-bank, seperti Pertamina, PLN, dan BUMN holding tambang MIND ID. 

“Pertamina, MIND ID, PLN jelas. Ada barang dan aset. Tapi ada pihak ketiga di bank ini. Saya kira sistem perimbangan pasti berubah, ujarnya dalam sidang DPR, dikutip Selasa (19/11/2024).

Ia juga menyoroti ekspektasi klaim aset kelolaan (AUM) Dhananthara yang bisa mencapai US$600 miliar. Dia juga mempertanyakan apakah aset yang dikelola bank, termasuk dana masyarakat, tercakup dalam klaim tersebut. 

Oleh karena itu, Asep menegaskan, klaim tersebut perlu dievaluasi lebih lanjut dan dipisahkan untuk dipastikan kebenarannya.

Assep juga menyampaikan keprihatinannya mengenai bagaimana prinsip kehati-hatian yang diterapkan perbankan jika melakukan merger dengan lembaga lain yang memiliki bisnis inti berbeda. 

“Maaf juga, maaf banget, mungkin masih banyak lagi penipuan. “Nah kalau [aset] itu tercampur, sekali tercampur pasti jadi masalah,” jelasnya.

Selain itu, Asep berharap bank-bank BUMN seperti BRI, Mandiri, dan BNI memberikan klarifikasi dan pemahaman lebih dalam, salah satunya model investasi apa yang akan diterapkan ke depan.

“Karena sekali lagi kalau seminggu saya ngomong cerita, itu bukan ceritanya. Tiba-tiba menjadi tidak besar dan menyebar kemana-mana. “BNI sudah mapan, BRI sudah mapan, Mandiri sudah mapan, tumbuh dengan segala macam wawasan dan inovasinya,” tegasnya. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Sirigar mengatakan pihaknya akan melakukan kegiatan koordinasi lebih lanjut.

Nanti kita koordinasikan karena kita belum tahu persis model bisnisnya, tapi nanti kita koordinasikan, ujarnya di DPR.

Di sisi pemain, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Roic Tumilar masih enggan berkomentar mengenai pembentukan BPI Danantara. Ia mengaku belum membahas atau menerima informasi resmi terkait hal tersebut.

“Saya belum tahu strukturnya. Kami akan memilih yang terbaik selama itu baik [bagi negara]. Rabu (13/11/2024) Roic DPR RI mengatakan, “Kita di bawah, yang di atas itu yang berubah, jadi saya tidak berani berkomentar.”

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel