Bisnis.com, JAKARTA — Peningkatan penyaluran pinjaman kepada perusahaan gadai menjadi pendorong utama peningkatan penyaluran pinjaman PT Pegadaian pada semester I/2024.

Pada semester I 2024, Pegadaian mencatatkan pinjaman senilai Rp77,02 triliun, meningkat 13,99% year-on-year (YoY/YoY) dari Rp67,57 triliun pada Juni 2023.

Peningkatan ini ditopang oleh peningkatan penyaluran kredit kepada perusahaan gadai senilai 63,6 triliun, meningkat sebesar 18,63%. Penyebab utama peningkatan ini adalah peningkatan jumlah nasabah sebanyak 24,9 juta nasabah atau meningkat 9,14% yoy. , ” kata perusahaan itu. Zulfan Adam Sekretaris Perusahaan Pegadaian, Rabu (31/7/2024).

Zulfan mengatakan pada paruh kedua tahun 2024, sentimen positif yang akan membawa kesuksesan Pegadaian adalah kenaikan harga emas. 

Namun Zulfan enggan menyebutkan target penyaluran kredit pada 2024. Ia hanya menyebut realisasi kinerja semester I/2024 melebihi target yang ditetapkan perseroan.

Dengan pinjaman sebesar 77,02 triliun, Pegadaian mampu menjaga kredit bermasalah (NPL) di level 1,01%.

Dalam strateginya menyongsong semester kedua tahun 2024, Pegadaian akan meluncurkan produk Gadai Peduli pada 1 Agustus 2024. Produk pinjaman tanpa bunga ini khusus menyasar UMKM pelajar dengan jumlah 50.000 hingga Rp 2,5 juta dengan jangka waktu 60- periode pembayaran hari.

Selain itu, lanjutnya, Pegadaian berkomitmen penuh untuk terus menyempurnakan proses bisnis guna memudahkan customer trip serta fokus mengembangkan fitur digital dan layanan digital Perseroan. .

“Banyak peluang yang dapat mempengaruhi sentimen perseroan, termasuk kenaikan harga emas yang dapat berdampak positif terhadap kinerja perseroan,” kata Zulfan.

Pegadaian juga berharap dukungan terhadap terbangunnya eco-industri emas berupa jasa emas batangan menjadi peluang bagi Pegadaian untuk meningkatkan sumber dayanya. 

“Selanjutnya, dunia usaha perlu mengantisipasi tantangan nyata seperti kenaikan suku bunga serta literasi keuangan dan digital,” tegasnya.

Pegadaian mencatatkan pendapatan operasional sebesar Rp16,07 triliun pada Juni 2024, meningkat dari Rp11,83 triliun pada Juni 2023. Alhasil, laba pun meningkat. dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 2,9 triliun pada semester I/2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel