Bisnis.com, JAKARTA – PT Pegadaian berhasil mencatatkan angka positif pada Agustus 2024. Aset perseroan tumbuh dari Rp80,1 triliun pada Agustus 2023 menjadi Rp98,9 triliun pada Agustus 2024, naik 23,5% YoY (YoY Basis/IoI). 

Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha mengatakan kinerja tersebut juga didorong oleh peningkatan pinjaman bruto yang naik 25,8% (year-on-year) dari Rp65,1 triliun menjadi Rp81,9 triliun pada periode yang sama.

“Kami juga mencatatkan peningkatan laba bersih dari Rp 2,9 triliun pada Agustus 2023 menjadi Rp 4,0 triliun pada Agustus 2024, meningkat 38,0% [year-on-year],” kata Ferdian saat ditemui usai penyerahan penghargaan Top BUMN 2024. di Jakarta, Rabu (10 Februari 2024). 

Ia menambahkan, beberapa indikator keuangan penting seperti return on assets (ROA) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menunjukkan perbaikan. “ROA kami meningkat dari 5,67% menjadi 6,61% dan BOPO menurun dari 65,06% menjadi 62,58%,” ujarnya.

Ferdian menemukan salah satu pendorong pertumbuhan bisnis Pegadaian adalah inovasi di sektor digital. Ia mengatakan penguatan ekosistem pegadaian digital, penimbunan emas, dan ekosistem emas lainnya akan berperan penting dalam menjaga kinerja perusahaan. 

“Kami juga memperkenalkan teknologi baru yang disebut customer scoring, yang memungkinkan kami memahami perilaku nasabah dan kemampuan finansial untuk menyesuaikan pinjaman dengan kebutuhan mereka,” kata Ferdian.

Terkait tren penurunan daya beli masyarakat yang bisa berdampak pada penyaluran pendanaan, Ferdian mengatakan segmen lembaga emas sebenarnya mengalami peningkatan.

“Pada tahun 2024, kami melihat potensi peningkatan penawaran emas, dan kami fokus untuk mendorong pertumbuhan.” Produk seperti pembayaran emas juga memiliki kinerja yang kuat,” tambahnya.

Ferdian mengatakan, tantangan terbesar yang dihadapi Pegadaian pada semester pertama tahun ini adalah kenaikan biaya dana akibat kenaikan suku bunga Bank Indonesia. “Meskipun terdapat tantangan terkait biaya pendanaan, kami melihat tren positif dengan potensi stabilisasi BI rate di akhir tahun dan harga emas yang cenderung bertahan,” kata Ferdian.

Pegadaian juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) dari 1,71% pada Agustus 2023 menjadi 0,93% pada Agustus 2024, jauh di bawah batas yang ditetapkan OJK. Ferdian menilai penguatan tim penagihan dan edukasi nasabah berperan penting dalam menjaga kualitas kredit.

“Kami mengedukasi nasabah akan pentingnya menjaga riwayat kredit agar pembayaran dapat dilakukan tepat waktu.” Selain itu, penguatan KIC [know your customer] dan proses penagihan sejak awal juga menjadi kuncinya,” kata Ferdian.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran VA