Bisnis.com, Jakarta – Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) 2 Surabaya belum pulih total selama minggu keempat atau 1 bulan setelah mengalami serangan ransomware pada 20 Juni 2024.
Laporan terakhir pada 13 Juli 2024 menyebutkan, 86 layanan pulih dari 16 penyewa. Sedangkan total tenant yang terkena serangan ransomware sebanyak 282 tenant.
Di tengah proses pemulihan yang sedang berlangsung, pengamat keamanan siber memperingatkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mengelola atau berhubungan dengan pusat data.
Pakar Teknologi Informasi sekaligus Wakil Rektor Institut Teknologi Tangsel (ITTS) Onno W. Parbo mengatakan kesadaran instansi pemerintah dalam mengurangi dampak serangan siber masih perlu ditingkatkan.
Misalnya, meski serangan ransomware terhadap PDNS Surabaya sudah memasuki fase antiklimaks, namun bukan berarti semua jaringan dan data aman.
Onno mengingatkan agar pejabat pemerintah tidak menganggap enteng dan semuanya baik-baik saja.
“Bahkan jika kami memberi Anda kuncinya, dan pusat data dapat kembali beroperasi, ada kemungkinan penyerang memiliki salinan semua data kami. Jadi ini seperti kebocoran data,” kata Onno kepada Business. . Dikutip dalam Bisnis, Kamis (18/7/2024).
Onno menegaskan, serangan siber, khususnya ransomware, tidak boleh disamakan. Semua perangkat yang terinfeksi harus menjalani audit forensik sebelum dapat dioperasikan kembali, untuk memastikan semua jaringan bersih.
Menurut Onno, masih banyak pejabat negara yang lalai menjaga data-data penting negara. Oleh karena itu, skema reward-punishment terkait kesadaran keamanan siber di setiap kantor pemerintah menjadi lebih mendesak.
Selain itu, audit ISO27001 yang serius dan siklus rencana-lakukan-periksa-tindakan yang sistematis adalah kunci agar lembaga pemerintah di masa depan menjadi lebih kuat dalam memitigasi dampak serangan dunia maya.
“Banyak instansi pemerintah yang mengabaikan ASN karena ceroboh dan ceroboh terhadap datanya. Jika ingin bukti analitis betapa cerobohnya mereka, bahkan dengan dogging sederhana menggunakan Google, Anda bisa menemukan banyak dokumen pemerintah yang membocorkan nama pengguna, kata sandi, dan data pribadi.” Seseorang berkata. Lihat itu
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari Setiadi melakukan inspeksi mendadak (CIDAC) di Pusat Data Sementara (DC) Pusat Data Nasional (PDNS) 2 di Tangsel, Banten.
Inspeksi mendadak tersebut merupakan bagian dari upaya pemantauan pemulihan infrastruktur untuk menyediakan layanan digital nasional.
Pemerintah menerapkan rencana pemulihan migrasi data untuk mengatasi serangan cyber ransomware di Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2 di Surabaya.
“Saya pastikan setiap langkah pemulihan dilakukan dengan hati-hati. Penting untuk memastikan migrasi dan pencadangan data dilakukan dengan hati-hati,” kata Budi.
Peninjauan pusat data Tangsel ini merupakan lanjutan kunjungan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi ke PDNS 2 Surabaya Selasa (16/07/2024) kemarin.
Menkominfo ingin memastikan penanganan serangan ransomware otak dipercepat dengan sebaik-baiknya. Kementerian Komunikasi dan Informatika, BSSN, PT Telkom Tbk, serta seluruh kementerian, organisasi, dan pemerintah daerah telah berupaya melakukan seleksi layanan PDNS 2.
Beberapa layanan publik yang berhasil dipulihkan antara lain layanan perizinan dan layanan informasi dalam bentuk portal, termasuk layanan beasiswa Kemendikbudristek.
Budi mengatakan: “Dalam beberapa hari mendatang saya akan terus melakukan pemeriksaan dan penilaian di beberapa tingkat infrastruktur data nasional lainnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel