Bisnis.com, Jakarta – Para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) memulai pembicaraan hari terakhir pada pertemuan puncak tahunan mereka. Paus Fransiskus akan mengadakan pertemuan bilateral untuk membahas sejarah kecerdasan buatan (AI). 

Paus Fransiskus akan menghadiri KTT G7 pada hari kedua, pertama kalinya seorang pemimpin Katolik menghadiri KTT tersebut, di mana pembicaraan akan fokus pada topik-topik termasuk kecerdasan buatan, migrasi, dan Tiongkok. 

Ini adalah pertama kalinya Paus menghadiri G7. Saya bangga hal itu akan terjadi di bawah kepemimpinan Italia,” kata Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni kepada wartawan, Kamis. (13/6), dikutip Reuters. 

Memang benar, dalam pernyataannya pada April 2024, Maloney mengatakan Paus diundang ke konferensi G7 untuk memberikan kontribusi penting dalam mendefinisikan kerangka etika, moral, dan budaya untuk kecerdasan buatan. 

Paus akan didampingi oleh delegasi 10 negara dan pemerintah lainnya. Ini termasuk Perdana Menteri India dan Raja Yordania. 

Selain kehadiran Paus yang pertama, pertemuan tersebut akan diperingati oleh beberapa pemimpin yang diundang menghadiri pertemuan tersebut. 

Sementara itu, G7 membuka pintunya bagi pihak luar untuk menunjukkan bahwa mereka bukanlah kelompok yang eksklusif dan menyendiri. 

Selain pidato mengenai AI, Paus akan mengadakan beberapa pertemuan bilateral. Mereka adalah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan. 

Paus pernah menjadi korban kecerdasan buatan di masa lalu, dan gambar AI Paus yang mengenakan jaket puffer putih dengan salib menjadi viral. 

Pada bulan Januari 2024, Paus berbicara tentang gambar palsu dalam pidatonya di Vatikan, memperingatkan munculnya gambar palsu yang tampaknya sangat masuk akal, dan Paus memang bermaksud demikian.

Selain itu, Paus juga diperkirakan akan mengundang para pemimpin dunia pada KTT G7 untuk bekerja sama mengenai aturan AI.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel