Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia naik tipis pada Rabu (25 September 2024) setelah mencatatkan kenaikan terbesar dalam sepekan pada perdagangan kemarin. Pelaku pasar mengikuti perkembangan di Timur Tengah dan dampak stimulus Tiongkok terhadap permintaan minyak.

Mengutip Bloomberg, Rabu (25/09/2024) Minyak Brent terlihat naik 0,11% menjadi $75 per barel setelah menguat 1,7% pada hari Selasa. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,1% menjadi ditutup pada $71,93 per barel. 

Pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh kondisi di Timur Tengah. Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan serangan Israel terhadap Lebanon tidak bisa dibiarkan begitu saja dan juga meminta negara-negara Barat untuk kembali ke perjanjian nuklir dan mencabut sanksi terhadap negaranya.

Stimulus ekonomi besar-besaran Tiongkok yang diumumkan pada hari Selasa mengangkat stok di seluruh dunia, meskipun tidak jelas apakah hal ini akan menyebabkan peningkatan permintaan energi di negara importir minyak terbesar di negara tersebut.

Harga minyak mentah akan tetap sedikit lebih rendah tahun ini, dengan prospek suram bagi perekonomian terbesar di Asia dan peningkatan pasokan OPEC+ yang membebani harga. Kelompok produsen pada hari Selasa menegaskan kembali pandangan mereka bahwa permintaan minyak global akan terus tumbuh hingga pertengahan abad ini.

OPEC memperkirakan konsumsi minyak dunia akan tumbuh sebesar 17,9 juta barel per hari, atau sekitar 18%, menjadi 120,1 juta barel per hari pada tahun 2050. Laporan tersebut juga meningkatkan proyeksi untuk dua dekade ke depan dari laporan tahun lalu.

OPEC mengatakan prospek minyak yang terus meningkat mencerminkan kondisi setelah guncangan energi pada tahun 2022, ketika negara-negara maju menilai kembali peralihan dari bahan bakar fosil sebagai pengakuan akan perlunya ketahanan energi. Pada saat yang sama, negara-negara berkembang menuntut akses terhadap bahan bakar yang terjangkau.

Di Amerika Serikat, American Petroleum Institute melaporkan persediaan minyak mentah komersial turun 4,34 juta barel pada pekan lalu. Hal ini akan membuat persediaan berada pada level terendah sejak April 2022, jika dikonfirmasi oleh data resmi pada Rabu malam.

Sementara itu, Badai Tropis Helene semakin intensif saat bergerak menuju Teluk Meksiko, memicu evakuasi beberapa kapal tanker minyak dan gas alam.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel