Bisnis.com, JAKARTA – Produsen suku cadang mobil, PT Garuda Metalindo Tbk. (BOLT) berupaya mengembangkan produk baru seiring lesunya penjualan mobil dan sepeda motor pada paruh pertama tahun 2024.

Jika melihat laporan keuangannya, BOLT melaporkan laba 63,89% YoY sebesar $17,32 miliar pada Q1 2024, dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar $47,97 miliar.

Pendapatan Bolt juga turun 11,25% menjadi $365,38 miliar dibandingkan dengan Q1 2023 sebesar $411,74 miliar.

Rincian segmentasinya, pendapatan BOLT berasal dari suku cadang sepeda motor senilai Rp130,85 miliar, disusul suku cadang mobil senilai Rp28,20 miliar, dan industri lainnya senilai Rp206,32 miliar.

Direktur BOLT, Anthony Wijaya, mengatakan perseroan terus melanjutkan proyek pengembangan produk baru yang berkontribusi terhadap kinerja. BOLT juga berupaya menghasilkan produk dan komponen untuk pasar yang tidak mempengaruhi industri otomotif lokal.

BOLT juga memproduksi produk dan suku cadang untuk pasar ekspor dan non otomotif yang tidak berdampak pada industri otomotif lokal, kata Bisnis, Selasa (30/7/2024).

Selain itu, BOLT juga berupaya mengembangkan produk untuk pasar non otomotif seperti alat berat, infrastruktur, elektronik dan industri umum lainnya.

Selain informasi, produksi mobil dan sepeda motor juga mempengaruhi penjualan dalam negeri pada semester I 2024.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menunjukkan penjualan mobil ritel mencapai 431.987 unit pada semester I/2024, turun 14% year-on-year dari 502.533 unit.

Di sisi lain, data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan penjualan sepeda motor dalam negeri mencapai 3,17 juta (3.170.994) pada semester I 2024, turun 0,96% dari total 3,2 juta (3.201.930).

Data Gaikindo kemudian menunjukkan produksi mobil mencapai 561.772 kendaraan pada semester I/2024, turun 20% dari 702.144 produk dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

_______

Penafian: informasi ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel