Bisnis.com, Jakarta – Otoritas Ibu Kota Kepulauan (OIKN) membeberkan perkembangan terkini terkait rencana uji coba taksi penerbangan bagi IKN yang sebelumnya dijadwalkan pada Juli 2024.

Wakil Presiden Transformasi Hijau dan Digital Badan IKN Mohammad Ali Birawi menjelaskan uji coba atau demonstrasi taksi terbang atau mobilitas udara perkotaan (UAM) akan berlangsung pada minggu keempat Juli 2024. 

Uji coba akan digelar di Bandara Aji Pengran Tomingong Paranoto (APT Paranoto) Samarinda, kata Ali, Selasa (16/7/2024).

Ali menjelaskan, taksi pesawat saat ini sudah berada di Bandara APT Pranot. Ia mengatakan, taksi terbang yang akan diuji di IKN ini merupakan hasil kerja sama Hyundai Motor Company dengan Korea Aerospace Research Institute (KARI). 

Sedangkan proof of Concept (PoC) ini adalah kendaraan udara tak berawak (PUTA) yang diberi nama OPPAV (optional Pilot Personal Aerial Vehicle).

Lanjut Ali, persiapan pemeriksaan mencakup beberapa aspek penting seperti koordinasi impor sementara, operasional perakitan model, dan izin penerbangan.

Dikatakannya, lembaga IKN telah mengkoordinasikan kegiatan PoC UAM ini dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Pusat Pemantauan Frekuensi, Bandara APT Paranoto, Ernao Samarinda dan Balikpapan, serta Kanwil Bea dan Cukai Kaltim. 

Koordinasi dilakukan melalui bandara Indonesia dan bandara APT Pranato, pengaturan koordinasi impor sementara dan penyiapan aspek teknis uji terbang, kata Ali.

Lanjutnya, nota kesepahaman atau nota kesepahaman antara OIKN dan Hyundai menjadi agenda G20 tahun 2022. Koordinasi intensif antarkementerian/lembaga telah berlangsung sejak November 2023 dan kegiatan survei serta kerja sama dengan bandara akan dimulai pada Februari-April 2024.

Ali menjelaskan, situasi ini merupakan bagian dari Proyek Mobilitas Udara Tingkat Lanjut yang dirancang untuk meningkatkan mobilitas di perkotaan dengan menggunakan solusi transportasi udara baru. Teknologi transportasi udara terkini ini merupakan bagian dari pengembangan sistem transportasi cerdas IKN. 

Ia mengatakan, uji coba taksi terbang ini hanya bersifat proof of Concept (PoC) tanpa awak dan peralatan serta bukan operasional operasional komersial. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan kritis dan kesesuaian ekosistem untuk mendeteksi pergerakan udara sebagai jalur mil tengah yang menggabungkan mil pertama dan terakhir pergerakan darat.

Kerja sama ini akan dilanjutkan dengan pelaksanaan studi kelayakan teknis, regulasi, dan bisnis oleh tim teknis gabungan kedua negara serta pengembangan model melalui masing-masing perusahaan. 

Proses ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap inisiatif mobilitas udara dan mendukung pengembangan kota pintar di ibu kota kepulauan Indonesia ini di masa depan, kata Ali.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel