Bisnis.com, MANGUPURA – Operasi kanker prostat dengan menggunakan teknologi telerobotik telah dimulai di Bali melalui kerjasama beberapa rumah sakit seperti RS Universitas Udayana, Rumah Sakit Pusat Profesor Ngoera (RSUP) dan RSUD Dr. Sipto Mangunkusumo.

Ketiga rumah sakit tersebut bekerja sama melakukan dua operasi kanker prostat menggunakan telerobotik, yaitu pasien di RS Profesor Ngoera dan peralatan telerobotik serta dokter yang beroperasi di RS Universitas Udayana.

Menurutnya, metode bedah telerobotik ini merupakan metode bedah jarak jauh dengan menggunakan teknologi robotik dan jaringan nirkabel, yang memungkinkan dokter bedah dapat melakukan pembedahan pada pasien secara jarak jauh dan real time, termasuk pada kasus urologi, bedah pencernaan, dan lain sebagainya.

Guru Besar Urologi FKUI, Agus Rizal Ardi Ariandi Hamid yang juga tim dokter yang menangani bedah robotik menjelaskan, ini merupakan operasi kanker prostat menggunakan bedah telerobotik yang kelima dan operasi kedua di Bali. Operasi pertama yang dilakukan baru-baru ini juga berhasil mengangkat kanker prostat pasien di RS Prof Ngora.

Menurut dr Rizal, operasi telerobotik memadukan teknologi canggih dengan keahlian dokter, sehingga hasilnya lebih akurat dibandingkan operasi konvensional.

Selain itu, dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam operasi pembedahan, karena ahli bedah mengontrol robot melalui konsol komputer, sehingga dokter dapat melakukan gerakan yang sangat halus dan tepat yang sulit dilakukan dengan tangan manusia.

Inovasi baru di dunia kesehatan ini juga dapat membantu pasien kanker prostat di Indonesia Timur tanpa harus membawa pasien ke Jakarta atau Bali. “Teknologi ini akan mengatasi beberapa tantangan, terutama keterbatasan geografis, sehingga ke depan pelayanan kesehatan dapat merata hingga ke daerah-daerah terpencil yang sulit diakses,” kata dr Rizal kepada media, Kamis (5/9/2024).

Upaya ini dapat membantu pasien penyakit urologi, seperti ginjal, kelenjar prostat, dan kandung kemih, yang jumlahnya semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan Survei Kesehatan Dasar Nasional tahun 2020, prevalensi gagal ginjal di Indonesia sebesar 3,8% atau 739.208 orang. Mengingat data tersebut, perhatian harus diberikan pada pengobatan penyakit urologi dengan menggunakan teknologi modern.

Telerobot yang saat ini digunakan diproduksi di China. Dr Rizal mengatakan, perusahaan meminjamkan peralatan tersebut ke Indonesia untuk digunakan sementara. Kedepannya, ia berharap rumah sakit di Bali dapat membeli peralatan tersebut sehingga Bali dapat menangani kasus urologi di wilayah Nusa Tenggara bahkan Indonesia bagian timur.

Rektor Universitas Ngakan Putu Gede Suardana mengungkapkan ketertarikannya untuk membeli perangkat robotik tersebut. Menurutnya, RS Udayana yang merupakan rumah sakit pendidikan harus memiliki teknologi kesehatan terkini. “Mudah-mudahan kita bisa menerapkan alat-alat ini di masa depan,” kata Suardana.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA