Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sejumlah permasalahan seperti kondisi makroekonomi akan mempengaruhi pertumbuhan penyaluran kredit UMKM perbankan.
Menurut OJK, penyaluran kredit UMKM pada Agustus 2024 tercatat sebesar Rp1,474 triliun atau meningkat 4,42% dibandingkan Agustus 2023 yang mencapai Rp1,412 triliun atau meningkat 8,9%.
Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Bank OJK, mengatakan pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi, antara lain tingkat pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat, serta dinamika global, termasuk faktor geopolitik yang mempengaruhi berbagai aspek. bisnis dalam negeri. ekonomi.
“Meski ada tantangan-tantangan tersebut, Bank tetap optimis pasti dapat meningkatkan penyaluran kredit kepada UKM dengan berbagai dukungan dari pemerintah dan pihak lain,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (14/10/2024).
Selain itu, menurut Dian, pemerintah bersama OJK dan pemangku kepentingan lainnya akan aktif melakukan koordinasi, evaluasi, dan pemantauan efektivitas instrumen kebijakan yang ada dalam mendorong pinjaman usaha kecil dan menengah yang stabil dan berkelanjutan.
Antara lain program inklusi keuangan berupa perluasan jaringan agen bank, program subsidi pemerintah melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta program insentif berupa dukungan likuiditas.
Sementara berdasarkan laporan Analisa Peredaran Uang yang dirilis Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit UMKM meningkat sebesar 4,3% year-on-year (YoY) pada bulan kedelapan tahun ini, dengan total sebesar Rp 1.379. 4 triliun.
Sebelumnya, pada Juli 2024, BI mencatatkan peningkatan penyaluran kredit UMKM sebesar 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan total nilai Rp 1.375,5 triliun.
“Pada Agustus 2024, penyaluran kredit kepada usaha kecil dan menengah meningkat sebesar 4,3% setelah pada bulan sebelumnya meningkat sebesar 5,1%,” tulis BI.
Selain itu, volume pinjaman usaha kecil pada Agustus 2024 sebesar 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar 3,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Total nilai pinjaman yang disalurkan perbankan pada skala usaha tersebut mencapai Rp 438,5 triliun.
Pertumbuhan pinjaman kepada usaha menengah turun menjadi 2,3% pada Agustus 2024, turun dari 3,1% pada Juli 2024. Pada Agustus 2024, nilai pinjaman mencapai Rp305 triliun.
Terakhir, skala usaha mikro menunjukkan perlambatan pertumbuhan kredit paling signifikan yaitu sebesar 5,6% pada Juli 2024 dengan nilai total Rp635,9 triliun. Jumlah ini turun 7% dibandingkan Juli 2024.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel