Bisnis.com, JAKARTA – Badan Jasa Perekonomian (OJK) menargetkan penanaman modal pada tahun 2024 kembali tumbuh sehingga realisasinya meningkat pada tahun 2023 sebesar Rp 17,34 triliun.

Administrator Pengawasan Lembaga Keuangan, Lembaga Keuangan, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Keuangan Lainnya OJK Agusman menjelaskan apa yang dilakukan OJK dalam rangka mendukung bisnis lembaga modal dalam mencapai tujuannya pada tahun 2024.

Berdasarkan informasi rencana bisnis perusahaan penanaman modal tersebut pada tahun 2024, jumlah pembiayaan/investasi hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai Rp18,18 triliun, kata Agusman dalam tanggapan tertulisnya, Minggu (8/9). . / 2024).

Sedangkan pertumbuhan reksa dana pada Juli 2024 mengalami penurunan sebesar 10,67% dibandingkan nilai dana year-on-year (yoy) sebesar Rp16,18 triliun. Tren tersebut terulang kembali sejak Juni 2024 yang juga mengalami penurunan sebesar 10,97% menjadi Rp 16,22 triliun.

Sebagai dukungan strategis, kata dia, OJK menerbitkan POJK Nomor 25 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Usaha Modal Perusahaan dan Modal Ventura Syariah (PMV/S).

POJK antara lain mengatur pemungutan PMV/S berdasarkan kegiatan usaha, yaitu perusahaan modal usaha (VCC) atau perusahaan kredit usaha (VDC).

“Dengan adanya kelompok ini, kami berharap PMV/S dapat fokus dan lebih efisien dalam menjalankan kegiatan usaha sesuai bidang usaha yang dipilih,” kata Agusman.

Selain itu, OJK juga telah menyusun rencana pengembangan modal dan inovasi 2024-2028. Agusman menjelaskan peta jalan tersebut akan memandu pertumbuhan dan kekuatan perusahaan, termasuk peningkatan modal investasi.

Di sisi lain, dari sisi pelaku industri modal, Asosiasi Penanaman Modal Indonesia (Amvesindo) juga memperkirakan pembiayaan korporasi pada tahun 2024 dapat melampaui realisasi tahun lalu, khususnya untuk pembiayaan patungan untuk pembangunan – pekerjaan awal.

Direktur Utama Amvesindo Eddi Danusaputro menjelaskan kinerja transaksi keuangan dapat dilihat dari dua aspek, yakni total volume kontrak (jumlah transaksi) dan nilai kontrak (jumlah uang yang diinvestasikan).

“Kami ingin lebih berkembang. [Dari dua tempat] salah satu atau keduanya masih bisa tumbuh,” kata Eddi kepada Bisnis, Kamis (5/9/2024).

Amvesindo mencatat, hingga kuartal I 2024, jumlah start up sebanyak 34 startup, meningkat dibandingkan kuartal I 2023 sebanyak 26 startup. Sementara itu, modal ekuitas pada kuartal I 2024 berjumlah 310 juta dolar AS. dolar, peningkatan. 14,65% yoy dari US$ 270.375 pada kuartal I/2023.

Meski meningkat, jumlah tersebut kalah dibandingkan pencapaian kuartal I 2022 yang tercatat sebanyak 75 transaksi dengan total pendanaan hingga 1,20 miliar dollar AS. Penurunan signifikan ini disebabkan oleh musim dingin teknologi yang akan tiba pada tahun 2023.

“Memang tech winter masih terjadi [sampai] kita menunggu suku bunga turun,” tegasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel