Bisnis.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan jumlah IPO di pasar modal Indonesia akan mencapai 34 perusahaan pada kuartal III 2024 atau tertinggi ketujuh di dunia.
Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengatakan pasar modal Indonesia sibuk menggalang dana tahun ini karena stabilitas perekonomian dalam negeri.
“Pada triwulan III tahun 2024, kinerja industri jasa keuangan secara umum positif, dana yang dihimpun di pasar modal mencapai 159,51 triliun pada September 2024,” kata Mahendra dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI KHDR (RDP). Senin (18/11/2024).
Rinciannya, sebagian besar dana sebesar $159,51 triliun dihimpun dari pasar modal, dengan rincian Rp 119,15 triliun berasal dari Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) serta Penawaran Umum Perpetual (PUB) hingga September 2024. Lalu jumlah right issue sebesar 36,3 triliun dolar. Selain itu, nilai dana yang diperoleh dari IPO sebesar Rp 4,06 triliun.
OJK melaporkan jumlah perusahaan yang melakukan IPO pada kuartal III 2024 mencapai 34 perusahaan. Jumlah ini menempati urutan ketujuh di dunia.
Sedangkan pasar IPO terbesar adalah India dengan 258 perusahaan. Lalu, ada 130 perusahaan IPO di pasar Amerika Serikat (AS) tahun ini.
Pasar Tiongkok berada di peringkat ketiga dengan 70 IPO, dan Jepang di peringkat keempat dengan 53 perusahaan IPO. Kelima, pasar Korea Selatan terdapat 46 perusahaan IPO, dan keenam, pasar Hong Kong terdapat 45 perusahaan IPO.
Sementara berdasarkan data terkini Bir Stock Indonesia (BEI), pasar modal Indonesia memiliki 29 emiten potensial yang akan ikut dalam pipeline IPO. Sebagian besar merupakan perusahaan yang beroperasi di sektor konsumen non-siklus dan energi.
Sebanyak lima perusahaan potensial yang terdaftar berasal dari dua daerah tersebut. Sementara itu, 3 perusahaan dari sektor bahan baku, 2 perusahaan dari sektor elektronik konsumen, dan 3 perusahaan keuangan. Lalu ada 3 perusahaan kesehatan, 3 perusahaan industri, 1 perusahaan sektor infrastruktur, 3 perusahaan properti dan real estate, serta 1 perusahaan transportasi dan logistik.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel