Bisnis.com, JAKARTA – Kelima calon Dewan Komisaris Bursa Efek Indonesia (EIB) periode 2024-2028 diyakini memiliki kombinasi latar belakang yang tepat untuk memajukan sektor pasar modal Tanah Air di masa depan.
Direktur Utama Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang menjelaskan, komposisi dewan komisaris EIB yang baru-baru ini ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan kombinasi yang tepat karena berasal dari perwakilan yang berbeda-beda.
“Ada perwakilan dari setiap pemangku kepentingan, baik dari regulator, perusahaan publik, anggota bursa, dan profesi penunjang di pasar modal dengan berbagai latar belakang berbeda,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (14/6/2024).
Dengan kombinasi tersebut, Steffen berharap keterwakilan komisaris dari berbagai sektor dapat memberikan pengawasan dan arahan yang baik bagi kemajuan sektor pasar modal Indonesia yang semakin penuh tantangan.
Dihubungi terpisah, Analis Stocknow.id Abdul Haq mengatakan dewan komisaris BEI yang baru harus bisa memberikan perhatian lebih kepada investor. Hal ini untuk menghindari kerugian yang dialami investor akibat aturan yang kurang baik.
Menurut dia, aturan yang diterapkan dan merugikan investor adalah penutupan kode broker pada saat bertransaksi di bursa, FCA, serta lantai perdagangan shortselling.
“Mudah-mudahan dengan perombakan lima komisaris BEI ini bisa lebih perhatian dan peka terhadap perilaku investor di Indonesia yang saat ini belum paham dengan aturan baru seperti FCA dan lainnya,” ujarnya kepada Bisnis.
Ia menambahkan, kebijakan yang kini menjadi perhatian dan perlu dikaji lebih lanjut adalah regulasi FCA dan kebijakan shortselling ke depan.
FCA merupakan mekanisme perdagangan dan penawaran dan permintaan penawaran cocok pada waktu tertentu, sehingga harga saham akan ditentukan berdasarkan volume tertinggi. Sejauh ini, call Auction telah digunakan pada sesi pra-pembukaan dan pra-penutupan.
Dalam aturan terbaru, seluruh saham pansus akan diperdagangkan melalui call Auction dengan lima sesi per hari, penolakan otomatis 10% dan harga minimal Rp 1.
Sedangkan short sell merupakan transaksi jual beli saham yang dilakukan oleh investor yang tidak mempunyai saham untuk melakukan transaksi tersebut. Oleh karena itu, teknik shortselling sering digunakan oleh investor dengan profil risiko tinggi.
Seperti diketahui, OJK telah menetapkan daftar calon anggota Dewan Komisioner BEI periode 2024-2028. Nama Komisaris Bursa tersebut tercantum berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor: SR-6/D.04/2024 tanggal 12 Juni 2024.
“Dengan ini diberitahukan bahwa OJK telah menetapkan daftar calon Dewan Komisaris PT Bursa Efek Indonesia [BEI] periode 2024-2028,” tulis BEI. Berikut Komisaris Bursa Efek Indonesia periode 2024-2028
Komisaris Utama : Nurhaida
Komisaris: Yozua Rende
Komisaris : Mohammad Oki Ramadhana
Komisaris : Karman Pamurahardjo
Komisaris : Lany Djuwita
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel