Bisnis.com, Jakarta – Langkah pemerintah mengganti posisi direksi dan komisaris perusahaan pelat merah diperkirakan tidak akan banyak berdampak pada kinerja indeks saham BUMN terpilih, IDXBUMN20.
Pemerintah melalui Kementerian BUMN mulai membenahi pengelolaan pemasok pelat merah seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA). Tidak menutup kemungkinan BUMN penyedia lainnya akan melanjutkan rencana serupa.
Terakhir, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPSLB) yang digelar pada Rabu 13 November 2024, Rauf Poornama terpilih menjadi Ketua Komisaris.
Sementara itu, Kementerian BUMN telah menunjuk Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Dirut Garuda Indonesia yang baru menggantikan Irfan Setiaputra berdasarkan keputusan RUPSLB pada Jumat (15/11/2024).
Di tengah periode kinerja sistem, kinerja IDXBUMN20 dilaporkan sebagai perbaikan yang tercatat sepanjang tahun berjalan, yakni year to date (YtD).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan lalu, indeks BUMN yang terdiri dari 20 saham turun 11,58% YtD ke 368,12. Lebih besar dibandingkan penurunan IHSG sebesar 1,53% dan penurunan LQ45 sebesar 10,19% YtD.
Miftahul Kher dari kelompok riset Qium Securitas menilai sentimen para penyedia pemerintah terhadap perubahan struktur kepengurusan masih netral sehingga belum mendapatkan keuntungan dari kinerja indeks di bawah tekanan penjualan.
“Perbankan merupakan salah satu sektor yang paling banyak diminati asing, dimana porsi perbankan dalam daftar ini juga besar,” kata Miftahul kepada Bisnis, Minggu (17/11/2024).
Tekanan ekspor yang menyasar saham-saham bank pelat merah akhirnya membebani kinerja IDXBUMN20 tahun ini.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), misalnya, melaporkan kenaikan 21,92% YtD ke level Rp 4.470. Posisi tersebut disusul oleh saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang melemah 8,65% YtD ke Rp 4.910.
Di sisi lain, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) membukukan 4,96% YtD di Rp 6.350 dan laba PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menguat 3,20% ke Rp 1.290 per saham.
Miftahul menilai meski kinerja IDXBUMN20 mengalami penurunan, namun masih ada faktor yang dapat mempengaruhi kinerja indeks tersebut ke depan. Salah satunya dari penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI).
“Kinerja saham di sektor ini sangat mengesankan dan valuasinya digambarkan menarik. “Kami optimis dengan kinerja indeks hingga akhir tahun,” tutup Miftahul.
Kiwoom Sekuritas telah melakukan divestasi saham preferennya di IDXBUMN20 melalui penawaran jual komersial kepada BBRI dan BMRI. Target harga BBRI diperkirakan Rp 4.770, sedangkan BMRI hingga Rp 7.000 per saham.
______________________
Penafian: Konten ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel