Bisnis.com, JAKARTA – Seorang miliarder asal Amerika Serikat (AS) angkat tangan menjadi orang yang membeli TikTok.
McCourt mengatakan pada Rabu (15/5/2024) bahwa pihaknya sedang berupaya mengumpulkan sekelompok penawar untuk membeli aplikasi media sosial tersebut.
Tawarannya untuk membeli TikTok bertujuan untuk memikirkan kembali cara TikTok dan internet secara keseluruhan memperlakukan data dan privasi.
Ia akan mendiskusikan program tersebut dengan akademisi dan influencer teknologi, seperti Jonathan Haidt, yang bukunya “Anxious Generation” telah menjadi buku terlaris selama lebih dari setahun tentang bagaimana ponsel pintar mempengaruhi kesehatan mental remaja. lebih dari sebulan.
McCourt, mantan pemilik Los Angeles Dodgers yang kaya raya di bidang real estat, telah lama tertarik pada peran teknologi dan masyarakat.
Mereka berupaya mengubah internet dan mengambil kendali data pengguna dari raksasa teknologi seperti Facebook dan TikTok, dan meluncurkan inisiatif yang disebut Project Liberty pada tahun 2021 untuk fokus pada upaya tersebut.
“Sepertinya ini adalah peluang besar untuk benar-benar menciptakan alternatif terhadap internet yang saat ini sedang dijajah oleh platform-platform besar, termasuk TikTok,” kata McCourt kepada New York Times.
Dia mengatakan kesepakatan itu dapat membantu pengguna “mengelola identitas mereka, memiliki dan mengontrol data mereka.”
Kemampuan ByteDance untuk menemukan pembeli TikTok akan memainkan peran penting dalam menentukan nasibnya: jika tidak bisa, maka TikTok mungkin terpaksa ditutup di AS. Namun, menjual TikTok akan memakan biaya yang sangat mahal dan akan membatasi basis pelanggan. Hal ini karena sebagian besar perusahaan teknologi besar menghadapi pengawasan antimonopoli jika mereka mencoba membeli perangkat lunak.
Di sisi lain, McCourt menyebut penjualan TikTok masih sulit. Mengingat ketidakpastian, dia mengatakan masih terlalu dini untuk membahas potensi penilaian.
Namun dia tertarik pada TikTok tanpa teknologi hosting videonya, dan dia menyewa penasihat keuangan di bank investasi Guggenheim Securities dan penasihat hukum di firma hukum Kirkland & Ellis.
“Kami ragu Tiongkok akan menjual TikTok dengan algoritma ini. “Kami adalah satu-satunya peserta yang tidak menginginkan algoritma ini karena kami berbicara tentang arsitektur yang berbeda, cara berpikir yang berbeda tentang internet dan cara kerjanya,” katanya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA