Bisnis.com, JAKARTA – Rencana penggabungan atau merger BUMN Karya yakni PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mengumumkan telah mendapat persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

“Bersama Pak Bas [Basuki Hadimuljono] dan Menteri [BUMN Erick Thohir] kita sudah sepakat. Jadi, waktunya harus kita sesuaikan lagi karena harus melihat pembukuan HK dan Waskita,” ujarnya. Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/8/2019).

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Endra S. Atmawidjaja mengatakan pembahasan sudah berlangsung lama.

Sayangnya, Endra belum bisa menyetujui restu Menteri Basuki atas penggabungan HK dan WSKT.

“Mereka bilang sudah mendapatkannya, tapi saya tidak membaca [keputusannya.” Iya ada [HK dan WSKT], tapi saya tidak pernah ikut diskusi itu,” jelasnya.

Lebih lanjut, Endra menjelaskan tujuan utama rencana bersama tersebut adalah untuk memperbaiki posisi keuangan BUMN Karya.

Berdasarkan pemberitaan Bisnis, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya telah melayangkan surat kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono soal rencana merger BUMN Karya.

“Saya sudah kirim surat ke Pak Basuki dan Menteri Keuangan [Sri Mulyani] sudah memeriksanya. “Kita tunggu prosesnya dari Kementerian PUPR,” ujarnya di Kompleks DPRD Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Saat ini, Kantor BUMN pimpinan Erick Thohir berencana menggabungkan perusahaan konstruksi dari 7 perusahaan menjadi tiga grup. 

Selain Waskita dan Hutama Karya, BUMN Karya akan dilebur menjadi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero). 

Skema tersebut akan menjadikan Adhi Karya sebagai induk perusahaan Brantas dan Nindya. Selain itu, Kementerian BUMN akan ‘menikahi’ PTPP dan Wijaya Karya. Kapan hal itu akan terpenuhi?

Staf khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga mengatakan, selesainya integrasi BUMN Karya, khususnya antara HK dan Waskita, masih menunggu pergantian pemerintahan baru.

Penggabungan BUMN Karya juga menunggu pemerintahan baru, tapi masih digarap, mudah-mudahan tahun ini, ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (20/8/2024). . 

Menurut Arya, bentrokan antara HK dan Waskita Karya bisa terjadi pada Oktober 2024. Artinya, timeline-nya sudah mundur dari rencana awal Kementerian BUMN.

Implementasi ini jauh dari rencana awal yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan proses yang akan selesai pada Juli-September 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel