Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan penanaman modal asing dan komoditas akan menjadi tumpuan perekonomian Indonesia ke depan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% sesuai arahan. Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Rosan menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi melambat hingga sekitar 5%. Padahal, lanjutnya, target perekonomian ke depan mencapai 5,5-8%.

Ia juga menjelaskan, selama ini pertumbuhan ekonomi didorong oleh konsumsi rumah tangga yang memberikan kontribusi hingga 53-54%. Oleh karena itu, ke depan ketergantungan terhadap konsumsi rumah tangga harus diubah demi pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Rosan mengatakan dalam acara Investor Daily Summit BNI 2024 di JCC, Jakarta Pusat, Rabu (102/9): “Jadi kalau kita melihat dua hal yang bisa menyebabkan pertumbuhan ke depan, kita akan terus naik di atas 5-8%, yaitu adalah investasi dan impor.” 2024).

Senada dengan pandangan tersebut, mantan Direktur Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) ini mengungkapkan, tujuan pemerintah ke depan adalah menarik investasi asing secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

Meski demikian, Rosan mengakui pemerintah masih mempunyai banyak pekerjaan rumah (PR). Ia mencontohkan Singapura bisa menjadi negara maju berkat kepastian hukum dan administrasi bisnis yang jelas dan adil.

“Kita harus selalu mengupdate diri, peraturan dan hal-hal lainnya, serta bagaimana kita sebagai perusahaan humas terbesar dapat menyesuaikan diri dengan kebijakan pusat, kabupaten, dan kabupaten/kota,” jelasnya.

Selain itu, Rosan menilai Indonesia juga mempunyai keunggulan dalam menarik perhatian investor, yakni negaranya cenderung damai dan stabil. Oleh karena itu, ia pun menekankan pentingnya menjaga kedua manfaat tersebut.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Saluran WA