Bisnis.com, Jakarta – Menteri Kebudayaan dan Sosial Fadli Zon menguraikan rencana aksi untuk mempromosikan budaya Indonesia di tanah air dan dunia.
Dalam pemaparan program pada rapat dengar pendapat dengan komisi dan kerahasiaan.
Fadli mengatakan saat ini ada 18 museum dan 32 situs cagar budaya yang terdaftar di BLU MCB, antara lain Candi Borobudur, Candi Prambanan dan lain-lain.
Selain itu, Kementerian Kebudayaan juga akan melakukan kajian renovasi dan ingin mendigitalkan koleksi museum.
“Kajian ini akan membahas tentang bagaimana museum didirikan, baik museum pemerintah, museum daerah, museum swasta maupun swasta, serta museum dan koleksi sejarah yang ada serta restorasi warisan sejarah atau budaya,” jelasnya.
Selain kebangkitan, digitalisasi, dan restorasi aset budaya yang ada di tangan negara lain, Fadli juga ingin membuat sederet museum baru, antara lain museum musik, museum perpustakaan, museum Islam, dan museum sejarah Indonesia. Museum Anak-Anak.
“Karena saat ini di Jatim belum ada museum musik kecuali museum swasta tentunya, tapi di tingkat nasional mudah-mudahan bisa melestarikan karya dan produk baik dalam bentuk Lokanta maupun lainnya. Vinyl dan kaset, dll. Karena itu harta karun dan ada banyak musisi di sini.
Kedua, membangun museum sastra. Fadli mengungkapkan, museum ini didirikan bukan melalui APBN, melainkan berkat gotong royong masyarakat.
Museum sastra akan memiliki karya seni seperti sastrawan, penyair, mesin tik, cermin, kaligrafi, puisi, drama.
“Saat ini Asrul Sani dan lainnya sudah tersedia lapangan pekerjaan,” imbuhnya.
Ketiga, Museum PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) yang sudah ada namun sudah lama tidak beroperasi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Kita coba benahi supaya bisa berjalan, karena ini juga proyek kerja sama dengan 7 kementerian, lembaga. Lalu ada Kementerian Pertahanan dan lain-lain. Tapi ini bisa jadi awal,” jelasnya. .
Keempat, Museum Peradaban Islam menganggap Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia.
“Museum ini akan menjelaskan bagaimana Islam masuk ke Indonesia, karena sangat berbeda dan berbeda, begitu juga dengan cerita kerajaan-kerajaan, kesultanan Samudera Pasai, Demak, Cirebon, Walisongo dan lain-lain yang belum ada. Pelestarian budaya” Dengan adanya tradisi dulu, Wayang itu, Keri ini Menarik, jadi menurut saya ini juga harus kita lakukan, kita sudah bermitra dengan masyarakat, swasta bahkan dunia, ”ujarnya.
Terakhir, sebagai salah satu strategi Pemajuan Kebudayaan (OPK) untuk menampilkan budaya Indonesia melalui permainan tradisional, membuat museum untuk anak-anak Indonesia.
Lihat berita dan artikel lainnya di saluran Google Berita dan WA