Bisnis.com, TANGERANG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menginginkan produksi gas mulai mengalir pada 2027 dari beberapa lapangan di seberang Laut Andaman.
Permintaan itu disampaikan Arifin menyusul keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi kedua yang dilakukan Mubadala Energy di Blok South Andaman pada pekan lalu.
Sementara itu, Mubadala juga berhasil menemukan 2 triliun kaki kubik (Tcf) gas di sumur eksplorasi Tangkulo-1, 65 km lepas pantai utara Sumatera.
“Kami minta Mubadala mempercepat pengerjaannya, saya harap semua KKKS [pekerja kontraktor] ikut bergabung,” kata Arifin, Selasa (14/48 IPA Convex, BSD Tangerang saat rapat usai IPA Convex ke-48. 5/2024). .
Arifin menghimbau kepada seluruh CSI yang mempunyai atau berhak ikut serta di Laut Andaman untuk meningkatkan upaya investigasi pasca keberhasilan Andaman Selatan.
“Ada koneksi sebanyak mungkin,” katanya.
Seperti disebutkan sebelumnya, Mubadala telah mengidentifikasi potensi gas lebih dari 2 Tcf di Tangkulo-1.
Penemuan ini merupakan keberhasilan eksplorasi kedua yang dilakukan Mubadala setelah sumur Layaran-1 teridentifikasi pada pertengahan Desember 2023 dengan potensi 6 Tcf. Sumur Tangkulo-1 dibor dari kedalaman 1.200 meter hingga kedalaman 3.400 meter.
Melalui eksplorasi tersebut, Mubadala menemukan gas hingga kedalaman 80 meter di bagian atas reservoir batupasir Oligosen di sumur Tangkulo-1.
Temuan ini dikonfirmasi oleh pengumpulan data selama pengeboran, termasuk pengambilan sampel inti, kawat, tapak, tekanan, dan cairan sepanjang 72 meter.
Berdasarkan uji batang bor (DST) terbaru, Sumur Tangkulo-1 berhasil mengalirkan gas sebanyak 47 juta kaki kubik per hari (MMscfd) dan 1.300 barel kondensat.
Meski hasil pengujian terbatas karena fasilitas yang ada, sumur tersebut diperkirakan memiliki kapasitas 80 hingga 100 MMscfd dan lebih dari 2.000 barel kondensat.
Menurut CEO Mubadala Energy Mansoor Mohammed Al Hamed, penemuan ini menempatkan Blok Andaman Selatan sebagai salah satu permainan paling dinamis di dunia. Mansoor mengatakan temuan ini juga akan mengubah masa depan migas Indonesia.
“Dengan bekerja sama dengan mitra kami dan mengembangkan keahlian internasional, saya yakin kami akan mampu mewujudkan potensi penuh dari blok ini sesuai dengan komitmen kami untuk mendukung rencana pembangunan pemerintah,” kata Mansoor, Senin (13/1). 5)/ 2024).
Dengan kepemilikan 80% di Blok Andaman Selatan, Mubadala Energy saat ini merupakan operator bersih terbesar di wilayah Laut Utara Pulau Sumatera.
Penemuan ini membuka peluang yang sangat besar di bagian selatan Blok Andaman Selatan dan mengindikasikan adanya tambahan sumber daya gas Tcf di wilayah sekitarnya.
Bersama dengan Layaran-1, penemuan ini menambah jumlah cadangan dan memberikan dana bagi Mubadala Energy untuk melanjutkan pengembangan organik di wilayah tersebut melalui kegiatan eksplorasi dan evaluasi tambahan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA