Bisnis.com, BADUNG – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengundang delegasi parlemen negara-negara Afrika untuk ikut memperkuat hubungan politik dan ekonomi dengan Indonesia pada Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) 2024 di Bali. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, semangat kerja sama Indonesia dan Afrika masih relevan sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955. Saat ini, kedua negara terus mengembangkan dan memperkuat kerja sama. 

“Sejak tahun 1955, landasan politik kita, hubungan politik kita dengan Afrika sangat kuat dan kini saatnya kita mengubah landasan politik tersebut, prinsip-prinsip politik tersebut menjadi kerja sama ekonomi,” kata Retno kepada wartawan, Minggu (9 Januari 2024). 

Ia juga menyebut salah satu pembicara yakni Majelis Nasional Zimbabwe, Jacob F.N Mudenda, memaparkan sejumlah bidang yang perlu dikembangkan kedua negara. 

Hal ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan Retno dalam sambutannya, bahwa Indonesia dan Afrika dapat mengembangkan potensi di bidang perdagangan, kesehatan, dan investasi yang juga sudah lama terjalin. 

“Sore ini jam 2 siang, Dirjen Aspasaf [Asia, Pasifik dan Afrika] akan menyampaikan gambaran hasil bisnis atau kerja sama ekonomi yang timbul dari acara ini, kita lihat pergerakannya terkait dengan Indonesia Africa Forum yang pertama, katanya. 

Di sisi lain, Retno mengungkapkan Indonesia dan Afrika mempunyai kewajiban untuk berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia. Dalam hal ini, ia meminta negara-negara Afrika untuk bekerja sama membela kemanusiaan dan keadilan. 

“Di awal sidang istimewa, ada seruan yang sangat kuat untuk terus membela perjuangan rakyat Palestina,” jelasnya. 

Selain itu, sebagian besar negara Afrika menjadi anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), begitu pula Indonesia. Sehingga Retno menilai posisi Indonesia dan Afrika cukup kuat untuk menjaga perdamaian di Palestina. 

“Kita tahu bagaimana sikap OKI terhadap Palestina, makanya di OKI ada kelompok yang diberi mandat oleh kepala negara, kepala pemerintahan termasuk Indonesia, pada November lalu, dan perwakilan dari Afrika adalah Nigeria, orang asing Nigeria. Menteri bahwa kita bersama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat Palestina,” ujarnya. 

Sebagai informasi, agenda Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) 2024 di Bali dihadiri delegasi rakyat 16 negara Afrika dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. 

Agenda ini merupakan forum parlemen Indonesia dan Afrika yang pertama sejak hubungan kedua negara terjalin pada Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.

“Saya berkesempatan bertemu dengan beberapa pihak yang sangat mengapresiasi pertemuan dengan Parlemen Indonesia-Afrika karena ini baru pertama kalinya,” jelasnya.

Sebelumnya, Indonesia-Africa Forum 1 2018 belum membentuk forum parlemen. Untuk itu, Retno berharap forum ini dapat mendorong kerja sama antar pemerintah, business to business (B2B) dan antar parlemen. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel