Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari mengungkap alasan Google memutuskan berinvestasi di Malaysia dibandingkan Indonesia.

Menurut Budi, ada tiga faktor yang membuat Google lebih memilih Malaysia dibandingkan Indonesia. Pertama, terkait tarif listrik industri di Malaysia yang lebih murah dibandingkan Indonesia.

“Listriknya 8 sen per kilowatt hour,” kata Budi saat ditemui di kawasan Kawang, Rabu (10/9/2024).

Faktor kedua, selain listrik, terkait pembebasan pajak atas barang investasi yang diimpor ke negara tetangga. 

Ketiga, Malaysia memiliki kredibilitas hukum yang kuat dalam hal investasi. Oleh karena itu, investasi lebih mudah menjangkau negara tetangga dibandingkan Indonesia.

“Kepastian hukum dalam penanaman modal. “Jadi harus diingat bahwa investasi ini soal reputasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan Indonesia sebenarnya bisa bersaing dengan Malaysia dalam menarik investor asing.

Namun perlu adanya perbaikan terutama terkait kepastian hukum dalam berinvestasi di Indonesia.

“Jika kami berhasil, kami bisa bersaing. Saya yakin pasar Indonesia sangat besar. Kami memiliki 250 juta orang. Itu sebabnya kami takut. Listriknya banyak, kita punya cukup. “Belum energi terbarukan,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Google berencana menginvestasikan $2 miliar atau setara Rp 32,4 triliun di Malaysia.

Bloomberg melaporkan pada Kamis (30 Mei 2024) bahwa investasi tersebut akan mencakup pusat data dan pembangunan Google Cloud pertama di wilayah tersebut.

Komitmen tersebut mewakili rencana investasi terbesar Google di kawasan Asia Tenggara, menurut pernyataan dari chief financial officer Alphabet, Ruth Porat.

Sementara itu, New Straits Times melaporkan bahwa rencana investasi tersebut akan menciptakan sekitar 26.500 lapangan kerja di Malaysia di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan dan keuangan.

Dampak total investasi Google terhadap perekonomian Malaysia diperkirakan mencapai $3,2 miliar, lebih besar dari modal yang diinvestasikan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA