Bisnis.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan kebijakan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah, yang saat ini sedang menjadi sorotan. .

Ia mengatakan meski diliputi ketidakpastian global akibat pandemi Covid-19 dan ketegangan geopolitik, perekonomian Tanah Air terus menunjukkan kekuatan dalam satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Perekonomian Indonesia tumbuh stabil pada kisaran 5% dan inflasi terkendali, mencerminkan kekuatan ini.

Ia mengatakan dalam keterangan resmi, Kamis (3/10): “Sejumlah indikator makroekonomi juga terus membaik dengan berbagai kebijakan yang diterapkan pemerintah, sehingga menurunkan kemiskinan ekstrem sekitar 6,18% pada tahun 2014 menjadi 0,83% pada tahun 2024.”

Ia mengatakan, hingga akhir tahun 2024, pembangunan makroekonomi akan terus diselaraskan dan didorong untuk memastikan target pertumbuhan ekonomi tercapai. .

Dia mengatakan, salah satu kebijakan untuk mendukung pertumbuhan tersebut adalah dengan memberikan insentif kepada masyarakat kelas menengah, seperti kelonggaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (DTP) yang diberikan pemerintah untuk pembelian rumah dan kendaraan listrik. .

“Insentif ini diberikan mengingat real estat dan mobil merupakan pembelian terbesar kelas menengah,” jelasnya.

Selain itu, kebijakan pemerintah lainnya untuk masyarakat kelas menengah antara lain subsidi energi, subsidi listrik, jaminan kesehatan bagi pekerja melalui BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, serta insentif pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP). .

Pemerintah juga berupaya untuk lebih mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai bagian dari kelas menengah dengan kebijakan bunga rendah Almenningslán (KUR).

Ia mengatakan, ke depan, pemerintah akan melaksanakan berbagai rencana strategis untuk mempersiapkan tujuan pertumbuhan ekonomi jangka panjang tahun 2045, seperti mendorong transisi energi yang dimulai dari pembangkit listrik tenaga air yang disiapkan pemerintah, pengembangan lebih lanjut energi panas bumi, dan pengembangan energi panas bumi. panel surya. .

“Digitalisasi juga merupakan pendorong ekonomi dan akan berkontribusi hingga $300 miliar terhadap potensi ekonomi digital pada tahun 2030,” katanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel