Bisnis.com, JAKARTA – Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan bagian dari gaya hidup sehat. Selain itu, kualitas tidur juga penting untuk kesehatan fisik dan mental.
Namun, baru-baru ini aplikasi TikTok memiliki cara untuk meningkatkan kualitas tidur Anda dan metode ini disebut sleepmaxxing. Jadi apa itu sleepmaxxing?
Melansir Slashgear, Senin (18/11/2024), sleepmaxxing bukanlah praktik tidur tertentu, melainkan serangkaian strategi atau kebiasaan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tidur.
Ide dasarnya adalah memperbaiki pola tidur Anda dan menggunakan produk atau teknologi berbeda untuk membantu Anda tidur lebih nyenyak.
Beberapa tips yang sering dibagikan dalam gerakan ini antara lain adalah hal-hal yang sudah diketahui banyak orang, seperti menghindari layar sebelum tidur, menjaga ruangan tetap sejuk, dan menghindari kafein atau alkohol sebelum tidur.
Namun, sleepmaxxing juga mencakup beberapa rekomendasi yang tidak biasa, seperti mengonsumsi magnesium, makan kiwi, memakai kacamata pemblokir cahaya biru, dan bahkan menutup mulut saat tidur.
Meski terdengar aneh, saran ini dengan cepat menyebar di TikTok, dengan jutaan pengguna tertarik mencoba berbagai cara untuk meningkatkan kualitas tidur mereka. Haruskah Anda bergabung dengan Sleepmaxxing?
Secara keseluruhan, sleepmaxxing mendorong tidur yang sehat, yang tentunya bermanfaat. Beberapa tips, seperti menghindari kafein sebelum tidur atau menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, terbukti efektif meningkatkan kualitas tidur. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengikuti tren ini. Saran ahli
Beberapa ahli tidur menyarankan untuk tidak terlalu bersemangat dengan tren tidur seperti sleepmaxxing. Dr. Alice Hare, spesialis tidur dan pernapasan, menjelaskan bahwa meskipun tidur malam yang nyenyak itu penting, upaya untuk mendapatkan tidur yang “sempurna” dapat menimbulkan masalah.
Sebaliknya, Dr. Zayets merekomendasikan untuk mengikuti prinsip tidur yang sehat, tidak memaksakan diri, dan menemui dokter jika Anda memiliki masalah tidur yang serius. Efek susah tidur
Dikutip dari Kemenkes.go.id (29/10/24), kurang tidur meningkatkan angka kematian. Pasalnya, tubuh berpotensi terserang penyakit jantung dan diabetes.
Ketidakseimbangan gula darah dapat mempengaruhi kualitas tidur, dan seringkali orang tidak menyadarinya. Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal melaporkan bahwa banyak masalah tidur berhubungan dengan resistensi insulin, pradiabetes, dan diabetes dan memiliki dampak signifikan pada toleransi glukosa.
Eva Van Kotter, Ph.D., salah satu penulis bab “Effects of Sleep and Circadian Disruption on Glucose Metabolism and Type 2 Diabetes” dalam NIDDK Diabetes of America 3rd Edition, menjelaskan kaitan antara kurang tidur dan diabetes.
“Ada hubungan yang konsisten dengan penurunan sensitivitas insulin sebesar 25% hingga 30% setelah 4-5 hari kurang tidur. “Ada bukti kuat bahwa kurang tidur merusak toleransi glukosa dan mengarah pada perkembangan pra-diabetes pada individu sehat,” jelas Cotter.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA