Bisnis.com, Jakarta – Jepang sedang mengalami peningkatan kasus pneumonia Mycoplasma yang mencapai puncaknya. Infeksi ini biasanya menyerang anak-anak, biasanya disertai demam dan batuk kronis. 

Mengutip data terbaru Institut Penyakit Menular Nasional Jepang yang dilansir Japan Times, menunjukkan bahwa pada hari Selasa, rata-rata 1,64 pasien per rumah sakit dilaporkan selama seminggu antara tanggal 23 dan 29 September. 

Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak badan tersebut mulai mencatat kasus pada tahun 1999. Pada periode yang sama tahun 2023, rata-rata hanya 0,04 pasien yang dirawat di rumah sakit.

Pemerintah Metropolitan Tokyo juga mengumumkan bahwa di Tokyo saja, kasus per rumah sakit naik ke rekor 2,8 pada minggu ketiga bulan September dan naik menjadi 2,96 pada seminggu kemudian. Lebih dari 90% pasien tahun ini berusia di bawah 19 tahun. 

Sementara itu, pada awal tahun 2023, kasus pneumonia Mycoplasma juga terdeteksi di Indonesia. Pada bulan Desember 2023, Kementerian Kesehatan melaporkan 6 kasus terkonfirmasi, semuanya di Jakarta. 

Penyakit menular ini sebenarnya umum terjadi di negara dengan empat musim dan sebagian besar terjadi pada masa peralihan dari musim gugur ke musim dingin. 

Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan, menurut CDC AS. Bakteri ini dapat merusak lapisan sistem pernapasan, termasuk tenggorokan, tenggorokan, dan paru-paru.

Penyakit ini dapat menular melalui droplet dari hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. 

Sedangkan Mycoplasma pneumoniae dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:

– Lelah

– Demam

– Sakit kepala

– Batuk yang berangsur-angsur bertambah parah

– Sakit tenggorokan

Anak kecil di bawah usia 5 tahun juga mungkin mengalami:

– Diare

– Bersin

– Sakit tenggorokan

– Hidung tersumbat atau berair

– Meningkatkan

– Mata berair

– Mendesis

Penderita kondisi ini mungkin akan mengalami gejala kronis, berupa batuk yang biasanya berlangsung selama tiga hingga empat minggu setelah demam mereda. 

Dalam kasus yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan rawat inap, dan dalam kasus yang jarang terjadi, dapat menyebabkan komplikasi seperti otitis media dan miokarditis, atau peradangan pada otot jantung.

Selain itu, meskipun 80% pasien berusia di bawah 14 tahun dan jarang terjadi, orang dewasa juga dapat tertular. Nah, untuk mencegah penularan penyakit ini, Anda bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat, sering mencuci tangan, dan menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel