Bisnis.com, JAKARTA – Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang menggelar pemilihan umum hari ini, Jumat (27/9/2024), untuk menentukan calon pengganti Fumio Kishida yang mulai menjabat pada Jumat. September.

Ketika LDP menjadi partai yang berkuasa di Jepang, pemimpin LDP yang baru menggantikan Kishida sebagai perdana menteri.

Menurut Bloomberg, pelaku pasar juga menunggu hasil pemilu ini untuk bersiap menghadapi potensi dampaknya terhadap perekonomian Jepang, khususnya kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ).

Pasalnya, pengunduran diri Perdana Menteri Fumio Kishida dipandang sebagai peluang potensial bagi Bank of Japan untuk melanjutkan pengetatan moneter. Meskipun BOJ beroperasi secara independen dari pemerintah, bank sentral sering kali mengalami tekanan politik.

Phillip Wool, kepala manajemen portofolio di Rayliant Global Advisors, mengatakan bahwa terlepas dari siapa yang menang, BOJ harus terbiasa dengan para pembuat kebijakan yang lebih sering bersuara untuk mencoba mempengaruhi bank sentral.

“Ini akan membuat frustrasi, tetapi kenyataannya inflasi dan kebijakan BOJ lebih penting di benak pemilih,” kata Bloomberg, Jumat (27/9/2024).

LDP akan memilih 9 calon pimpinan, namun calon tersebut dipersempit menjadi tiga calon utama. Politisi lama LDP Shigeru Ishiba dan Shinjiro Koizumi dianggap cukup agresif dalam kebijakan moneter.

Di sisi lain, Sanae Takaichi, yang bisa menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang jika terpilih, ingin mempertahankan suku bunga tetap rendah.

Di sisi lain, Ryutaro Kubo, atase pers Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, mengumumkan bahwa Takaichi dan Koizumi merupakan kandidat kuat pengganti Kishida.

Secara politis, Takaichi merupakan kandidat yang lebih konservatif dibandingkan Koizumi yang cenderung liberal, kata Kubo. Ia mengatakan Takaichi sangat dekat dengan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Kedua kandidat ini juga berbeda pendapat dalam berbagai persoalan.

“Koizumi berjanji akan mengembangkan energi terbarukan atau bersih jika terpilih menjadi perdana menteri dan perdana menteri,” kata Kubo saat kunjungan pers ke Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Kamis (26/9/2024).

Sementara itu, Kubo mengatakan Takaichi bermaksud untuk lebih mempromosikan penggunaan pembangkit listrik tenaga nuklir sebagai sumber energi. 

Dari sudut pandang ekonomi, katanya kepada Takaichi, bank sentral Jepang dan Kementerian Keuangan setempat seringkali memprioritaskan kebijakan keuangan dibandingkan kehidupan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, Takaichi berjanji akan memprioritaskan ekonomi kerakyatan dibandingkan kebijakan fiskal.

Takaichi nampaknya merupakan pendukung setia kebijakan moneter longgar. Awal pekan ini, dia mengatakan menaikkan suku bunga adalah tindakan yang salah. Dukungannya terhadap platform politik mantan Perdana Menteri Shinzo Abe merupakan pembeda utama dibandingkan kandidat lainnya.

Penundaan kenaikan suku bunga BOJ dapat membuat mata uang Jepang melemah. Hal ini dapat menguntungkan saham perusahaan-perusahaan pengekspor elektronik dan pembuat mobil. Hal ini juga dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.

Naomi Muguruma, analis pendapatan tetap di Mitsubishi UFJ MS Securities Co, mengatakan jika Takaichi memenangkan pemilu LDP, pasar akan bereaksi dengan melemahnya yen dan harga saham yang lebih tinggi.

“Ada kesan bahwa kebijakan fiskal akan diperluas dan pelonggaran moneter akan diperpanjang,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, pada Kamis (26/9/2024), Koizumi seperti dikutip Reuters mengatakan pada dasarnya dia akan melanjutkan kebijakan ekonomi pemerintahan Kishida saat ini jika dia terpilih sebagai presiden LDP dan kemudian menjadi perdana menteri Jepang.

“Tujuan saya adalah untuk memperkuat kekuatan ekonomi Jepang sehingga pertumbuhan dapat dicapai bahkan di era inflasi yang terjadi bersamaan dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi,” kata Koizumi pada konferensi pers baru-baru ini untuk pencalonannya sebagai presiden LDP.

Jika menjadi perdana menteri, Koizumi berjanji akan segera membuat paket ekonomi baru untuk membantu usaha kecil dan keluarga berpenghasilan rendah yang terkena dampak kenaikan biaya hidup.

Dampak bagi Indonesia

Ryutaro Kubo menjelaskan, proses pemilihan ketua umum partai LDP akan dimulai hari ini. Kandidat terpilih selanjutnya akan dilantik sebagai Perdana Menteri Jepang pada 1 Oktober 2024, beberapa hari sebelum pelantikan Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto pada 20 Oktober.

Dengan demikian, baik Jepang maupun Indonesia akan memiliki pemimpin baru pada Oktober 2024 dengan dilantiknya Pak Prabowo sebagai presiden Indonesia, kata Kubo.

Kubo mengatakan terpilihnya pemimpin baru baik di Jepang maupun Indonesia akan mempengaruhi perubahan kebijakan masing-masing negara dalam berbagai isu. Meski demikian, Kubo menegaskan pihak Jepang berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dan kerja sama yang optimal dengan Indonesia di masa depan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel