Business.com, Jakarta – Ekspektasi peningkatan volume penjualan pada akhir tahun 2024 diperkirakan akan menjadi katalis positif bagi kinerja PT Industri Jamu Dan Pharmacy Sido Munkul Tbk. (SIDO) yang berpotensi membuka ruang apresiasi pada saham emiten mesin tol tersebut 

Analis Mira Asset Securitas Nafan Aji Gusta mengatakan SIDO berkinerja positif dari sisi laba bersih. Pada semester I/2024, laba bersih SIDO meningkat 35,79% didorong oleh katalis penjualan yang positif. 

“Sebenarnya itu bahan medis. Menurut saya, kinerja SIDO kemungkinan besar akan positif hingga akhir tahun,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (9/9/2024).

Jika terjadi La Niña, lanjut Nafan, permintaan konsumen terhadap produk SIDO berpotensi meningkat. Selain itu, konsumsi secara umum telah menguat pada kuartal terakhir dan didorong oleh prospek penurunan suku bunga

Sebaliknya masyarakat kita memang selalu ingin sehat, misalnya kalau sakit tidak ke dokter minimal minum jamu, jadi Sido Munkul juga salah satu produk penginapannya,” ujarnya. dikatakan.

Dalam risetnya, Analis MNC Securitas Raca Junico menyoroti La Niña sebagai faktor utama yang akan menopang pertumbuhan penjualan SIDO setidaknya hingga akhir tahun.

Dalam makalah penelitian yang dikutip Selasa (9/9/2024), Raka mengatakan, “Kami yakin El Niño sebelumnya pada Agustus 2024 akan berumur pendek, mengingat 12 bulan yang berakhir pada April 2024.”

Durasi El Niño yang berakhir pada April lalu, lanjutnya, lebih pendek dibandingkan dua peristiwa yang berdurasi 18 bulan dan 19 bulan pada 2018 dan 2014.

Mempercepat siklus La Niña, Raka mengatakan, pendorong utama pertumbuhan segmen herbal adalah peningkatan permintaan produk Tolak Angin. Selain itu, El Niño yang kuat pada tahun fiskal 2023 dapat menyebabkan La Nina yang kuat pada tahun fiskal 2024.

Kami yakin hal ini akan mendorong pertumbuhan pendapatan kotor dan pendapatan kotor seiring meningkatnya kepedulian konsumen terhadap kesehatan untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Selain itu, Raka juga mengindikasikan kinerja ekspor mengalami peningkatan kontribusinya terhadap pendapatan menjadi 8% pada tahun 2023 dari sebelumnya 5-6%, terutama didorong oleh pasar Malaysia dan Filipina.

Manajemen menargetkan peningkatan kontribusi ekspor sebesar 10-15% dalam 3-5 tahun ke depan. Selain itu, terdapat juga potensi pemulihan permintaan dari Nigeria karena perbaikan daya beli.

MNC Securitas memproyeksikan SIDO mengantongi pendapatan Rp3,94 triliun pada tahun ini, naik dari Rp3,56 triliun pada 2023. Sementara laba bersih juga diperkirakan melonjak menjadi Rp1,53 triliun dari Rp1,29 triliun pada tahun sebelumnya.

MNC Securitas mempertahankan rekomendasi Beli dengan target harga Rp 820 per saham.

Selain MNC Securitas, 19 analis lainnya juga merekomendasikan pembelian saham Sido berdasarkan konsensus yang dihimpun Bloomberg. Tujuh analis lainnya merekomendasikan untuk bertahan

Konsensus target harga rata-rata 12 bulan ke depan adalah Rp 831,67 per saham

———-

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel