Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Ketua Keuangan Gerindra Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II didampingi Sri Mulyani. Penemuan tersebut langsung menarik perhatian media internasional. 

Pada Kamis (18 Juli 2024) Bloomberg dan Reuters mengumumkan pelantikan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Kedua media tersebut juga menyatakan sikap hati-hati terhadap investor terhadap rencana Prabowo dan rincian pengambilan sumpah Thomas. 

“Memasukkan anggota keluarga Prabowo ke dalam kabinet dapat memberikan pemimpin baru kontrol yang lebih besar terhadap belanja publik saat ia mencari dukungan untuk program-program besar, termasuk perawatan anak gratis,” tulis Bloomberg. 

Media melaporkan bahwa investor mengabaikan bukti kontroversi seputar posisi keuangan Prabowo, yang menyebabkan aksi jual dan potensi tinggi obligasi Indonesia.

Ia kemudian menulis surat kepada saudaranya, Hashim Djojohadikusumo, yang mengatakan bahwa pemerintah berikutnya mungkin mengizinkan rasio utang meningkat hingga 50% dari produk domestik bruto (PDB). 

Janji utama kampanye Prabowo, yaitu makan siang gratis, juga terungkap, yang diperkirakan menelan biaya sekitar 450 triliun won per tahun jika dilaksanakan. Pemerintah baru setuju untuk memberikan 71 juta franc Rwanda. 

Thomas mengatakan biayanya masuk akal.

“Kita perlu memberikan layanan kesehatan yang berkualitas, nutrisi yang berkualitas, dan pendidikan yang berkualitas. Akan ada nilai ekonomi di dalamnya,” tutupnya. 

Bloomberg pertama kali menulis ‘Dinasti Politik’ dalam laporannya, menjelaskan bahwa Thomas adalah putra mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) dan pamannya adalah adik laki-laki Prabowo. 

“Meskipun Djiwandono mungkin tidak memiliki latar belakang ekonomi, penunjukannya tampaknya tidak menjadi masalah bagi pasar,” kata Philip McNicholas, pakar kebijakan Asia di Robeco di Singapura, menurut Bloomberg. 

Menurut dia, fokusnya adalah pada implementasi kebijakan ekonomi yang didukung Prabowo.

Reuters juga melaporkan bahwa pilihan finansial dan anggaran yang diambil oleh Prabowo telah diteliti oleh investor untuk mengetahui “komitmen harga”, termasuk program makan siang gratis. 

Politisi senior Partai Politik Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan kepada Reuters, penunjukan Thomas. 

“[UU] ini bertujuan untuk memudahkan peralihan pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo,” jelasnya. 

Ekonom Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, meyakini penunjukan Thomas akan menghasilkan komunikasi yang lebih baik mengenai integrasi keuangan dan rencana yang disampaikan selama kampanye dapat dimanfaatkan dengan baik. 

Menurut dia, program tersebut seharusnya berdampak netral terhadap pasar, karena tidak ada perubahan angka keuangan. Pelemahan rupee kemungkinan besar disebabkan oleh faktor eksternal.

Garuda melemah 0,4 persen terhadap dolar AS pada hari Kamis (17 Juli), penurunan terbesar dalam mata uang negara berkembang di Asia. 

Simak berita dan artikel lainnya di website Google dan WA Channel