Bisnis.com, Jakarta – Inflasi, aborsi, dan perang di Gaza menjadi faktor kunci pertarungan Joe Biden dan Donald Trump di pemilu Amerika Serikat (AS) kali ini.
Mantan Duta Besar untuk Indonesia Robert Blake, yang menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Republik Indonesia pada tahun 2014 hingga 2014, mengatakan hal ini dalam wawancara dengan Duta Besar Robert Blake, “Pembaruan Kebijakan Luar Negeri AS dan Foreign Policy Institute of Indonesia (FPCI). ” (2024/5/20)
Faktor pertama adalah tingginya inflasi di Amerika Serikat. Hal ini penting karena meskipun negara Paman Sam kaya akan teknologi dan bisnis besar, separuh pekerja Amerika hidup dari gaji ke gaji.
“Jadi harga pangan, harga bahan bakar, harga rumah, dan semua hal tersebut mempunyai dampak besar terhadap penghidupan dari gaji ke gaji,” katanya.
Banyak pemilih yang khawatir inflasi tidak akan turun dengan cepat, dan mereka menyalahkan Presiden Biden atas hal tersebut. Namun menurunkan inflasi hingga 2% bisa menjadi kemenangan besar bagi pemerintahan Biden.
Faktor kedua adalah isu aborsi. Sebelumnya, pada Juni 2022, Biden menyebut keputusan Mahkamah Agung yang mengakhiri hak aborsi di negaranya “ekstrim dan salah.”
Biden menyebut keputusan itu sebagai penerapan ideologi ekstrem dan kesalahan tragis. Di negara bagian yang prosedur aborsinya legal, pemerintah setempat tidak akan melarang perempuan melakukan aborsi.
“(Masalah aborsi) itu benar-benar terjadi dalam beberapa pemilu terakhir, dan (pemilih) perempuan memberikan suara dalam jumlah besar. Dan sebagian besar, mereka akan memilih Partai Demokrat karena ini soal hak memilih (tentang aborsi).” dikatakan.
Faktor ketiga adalah perang di Gaza yang sangat penting. Protes juga meletus di negaranya, meningkatkan kekhawatiran mengenai korban sipil, pemboman Israel, kurangnya bantuan kemanusiaan dan kelaparan.
Indikator pentingnya adalah ada tidaknya keputusan dan proses untuk mengakhiri perang, bantuan kemanusiaan, dan situasi pasca perang di Gaza.
Di saat yang sama, ia yakin masih terlalu dini untuk memprediksi siapa yang akan memenangkan kompetisi ini.
“Memang benar bahwa Biden telah menutup kesenjangan dengan kandidat favorit Trump, sehingga Anda dapat berargumentasi bahwa momentum ada di pihak Biden, namun masih terlalu dini untuk mengatakannya,” kata Blake Ta.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA