Bisnis.com, Jakarta – PT Mandiri Utama Finance (MUF) mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 15,8 triliun hingga September 2024. Indikator ini mengalami peningkatan sebesar 6,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

CFO Mandiri Utama Ruli Setiawan mengatakan mobil baru masih memberikan kontribusi paling besar terhadap pertumbuhan divisi keuangan perseroan secara keseluruhan. 

“Peningkatan pendanaan MUF ini dicapai karena kinerja perseroan yang terkelola dengan baik, tetap mampu meraih pertumbuhan meski pasar otomotif sedang lesu,” kata Ruli, Senin (7/10/2024). 

Ia menyatakan MUF mampu mencatatkan peningkatan penyaluran pembiayaan kendaraan listrik yang signifikan. Pada Januari hingga September 2024, pihaknya mengalokasikan pinjaman senilai Rp682 miliar baik untuk kendaraan listrik (EV) maupun hybrid, naik 368% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp145 miliar.

Hingga akhir tahun, perseroan menargetkan peningkatan pembayaran pembiayaan MUF menjadi Rp 22 triliun. Untuk mencapai pertumbuhan tersebut, Ruley mengatakan strateginya adalah meningkatkan kolaborasi dengan dealer, showroom dan mitra, memperluas jaringan kantor, serta mendorong inovasi penyaluran pembiayaan melalui jalur digital yaitu MUF Online Auto Show (MOAS).

“Hal ini didukung oleh pendanaan yang kuat dan koordinasi dengan Bank Mandiri dan BSI untuk pencairan dana,” kata Ruli. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan kendaraan roda empat baru dan bekas pada Agustus 2024 juga meningkat 12,58% year-on-year menjadi Rp 240,86 triliun. Berbeda dengan penjualan kendaraan roda empat yang menurun sejak awal tahun 2024. 

Berdasarkan data Gaekindo, penjualan grosir mobil pada 2023 turun 17,1% menjadi 560.619 unit atau 675.859 unit. Sementara itu, penjualan kendaraan ritel juga turun 12,1% menjadi 584.857 unit pada delapan bulan pertama tahun 2024 dibandingkan 665.262 unit pada periode yang sama tahun 2023. Di sisi lain, OJK juga mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan listrik telah mencapai Agustus 2024. Rp 29,07 triliun atau 5,53% dari total penerimaan keuangan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel