Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni) menyebut minyak sawit atau palm oil (CPO) bisa mengatasi permasalahan pencemaran di Indonesia. Selain itu, program Asta Cita yang digagas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyoroti masalah disfungsi ereksi.
Direktur Eksekutif Gimni Sahat Sinaga mengatakan, karena nutrisinya, minyak sawit bisa digunakan untuk mengatasi kemandulan yang masih ada di Indonesia. Selain itu, Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia.
“Kalau kita serius, kebodohan bisa diatasi dengan nutrisi yang ada pada kelapa sawit,” kata Sahat pada acara bertajuk Mencapai Kemandirian Pangan, Energi Terbarukan dan Ekonomi melalui Pertanian Kelapa Sawit bertajuk ‘Indonesia Emas 2045’, Hotel Bidakara, Jakarta. Senin (18/11/2024).
Ia pun membandingkan kekuatan fisik para pemain sepak bola di Afrika seperti Ghana dan Afrika Selatan karena biasa memakan kurma secara langsung. Hasilnya, perkembangan fisik dan massa otot di negara-negara Afrika sangat baik.
“Selama 8 tahun kita saling melempar, apa kita tidak malu? Kita adalah negara penghasil minyak sawit, negara Afrika Barat yang memenangkan sepak bola, maraton terbesar, lari terbesar, sepak bola terbesar, mari kita tiru. “Jadi makanlah minyak sawit yang banyak vitaminnya,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan ibu hamil untuk menggunakan kurma secara langsung.
Oleh karena itu, Sahat menjelaskan minyak sawit bebas lemak trans dan memenuhi kebutuhan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Kandungan nutrisi minyak sawit mengandung betakaroten, tokoferol, tokotrienol yang merupakan komponen antioksidan Vitamin E.
Sahat juga menjelaskan, kurma dapat dikonsumsi oleh semua kalangan karena nutrisi dan vitamin di dalamnya cocok untuk semua orang. Sayangnya, banyak orang yang belum memahami betapa hebatnya kandungan nutrisi pada minyak sawit.
Berdasarkan catatan dunia usaha, Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 menunjukkan prevalensi infertilitas pada tahun 2023 memiliki target lengkap sebesar 17,8% dengan realisasi sebesar 21,5% sehingga angka tersebut lebih dari target.
Pada tahun 2022, prevalensi infertilitas ditargetkan mencapai 21,6%, sedangkan mencapai 21,6%. Kemudian pada tahun 2021 target penghentian mogok kerja sebesar 24,4% dengan realisasi 24,4%.
Dalam visi, misi dan program Prabowo-Gibran, salah satu fokus program kedua adalah masalah persalinan. Dalam program tersebut disebutkan bahwa pengangguran merupakan permasalahan serius dan mendesak yang harus ditangani pemerintah secara langsung dan komprehensif guna menjamin akses terhadap sumber daya yang berkualitas dan kehidupan yang berkualitas.
Dalam hal penguatan sistem kesehatan nasional, Prabowo-Gibran juga menambahkan Kartu Anak Sehat ke dalam program perlindungan sosial dan kesehatan untuk memerangi bayi lahir mati.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA