Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan tak pernah menolak Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Hal itu disampaikannya usai mengikuti diskusi bertajuk “Bicara Paten dengan Menteri Kelautan dan Perikanan” di Global Tower Kuningan, Jakarta pada Selasa (04/06/2023).
“Siapa pun yang bilang saya menolak, tidak, itu tidak benar,” ujarnya kepada wartawan.
FYI, di tengah berbagai kritik dan bantahan, pemerintah kembali mengulang narasi bahwa manfaat program Tabungan Perumahan atau Tapera bisa mencapai ratusan juta rupee.
Program ini semakin tepat sasaran setelah terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Tapera. Kericuhan yang terjadi di masyarakat awalnya dijawab oleh pihak penyelenggara, BP Tapera, melalui konferensi pers, namun akhirnya aparat pemerintah turun tangan, konferensi pers diambil alih oleh Kantor Staf Umum (KSP) Presiden. .
Kepala Kantor Presiden, Moeldoko, dalam jumpa pers langsung menegaskan, pemerintah tidak akan menunda pelaksanaan Tapera bagi swasta, meski mendapat protes dan keberatan. Lebih lanjut Moeldoko beralasan Tapera akan memberikan manfaat, bukan beban.
“Jadi saya ingin tegaskan bahwa Tapera ini bukan pemotongan atau pembayaran gaji, Tapera ini tabungan. .rumah Terakhir, ketika usia pensiun sudah berakhir, “Bisa ditarik dengan uang atau pemupukan, itu yang terjadi,” kata Moeldoko dalam konferensi pers Tapera, Jumat (31 Mei 2024).
Pemerintah menjelaskan kelebihan atau manfaat program Tapera adalah perbedaan beban jika mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui Tapera dibandingkan KPR komersial. Kemudian manfaatnya juga datang dari kontribusi tabungan yang mempunyai imbal hasil, seperti investasi.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel