Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (22/5/2024), masih berpotensi menguat sesuai rilis suku bunga Bank Indonesia. Para ahli mengungkap beberapa saham terpilih.

CEO Yugen Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan, hari terakhir perdagangan IHSG dalam pekan singkat ini akan ditandai dengan rilis data perekonomian mengenai suku bunga yang diyakininya masih belum berubah.

Berlanjutnya capital outflow dan fluktuasi nilai tukar rupee juga memberikan gambaran arah IHSG, ujarnya dalam makalah riset.

Selama area support terdekat tersebut bertahan, kemungkinan IHSG kembali ke tren naik dalam jangka pendek masih terbuka.

Ia memperkirakan hari ini IHSG masih terkonsolidasi pada kisaran 7.123-7289. Opsi saham yang disarankan oleh ICBP, SMGR, BBCA, ASII, EXCL, UNVR, ASRI.

Sementara itu, kelompok riset Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG kemarin melemah lebih dari 1% karena indeks dibuka negatif di Eropa. Pelemahan tersebut dinilai merupakan strategi ambil untung yang dilakukan pelaku pasar jelang libur besar akhir pekan ini.

The Fed dijadwalkan merilis risalah FOMC pada Kamis (23/5/2024) dini hari WIB. Pasar mengharapkan indikator tambahan untuk memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga pada September 2024.

Survei CME FedWatch Tools memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25bps sebesar 49,6% pada September 2024 dan 45,8% pada November 2024.

Ada kemungkinan pasar akan merespons pidato pejabat The Fed lainnya pada Selasa (21/05/2024) siang WIB. Pejabat Fed diperkirakan akan memberikan pendapat berbeda yang sama seperti FOMC sebelumnya.

Dari Eropa, inflasi Inggris diperkirakan turun menjadi 2,1% y/y pada April 2024 dari 3,2% y/y pada Maret 2024. Jika sesuai ekspektasi, masalah tersebut akan meningkatkan tekanan pada BoE untuk mempertimbangkan pengurangan jumlah surat utang. menutup. di masa depan.

Masih pada risiko benchmark, BI diperkirakan akan memiliki acuan atau BI rate sebesar 6,25%. Meski dalam kondisi suku bunga tinggi, utang SPI diyakini akan tumbuh dua digit pada April 2024.

Secara teknikal resistance IHSG di 7.250, pivot 7.200, dan support 7.150. Ini termasuk PGEO, ESSA, ULTJ, LPPF, TLKM, CPIN, MYOR, INDF dan ISAT.

IHSG berakhir melemah 1,11% atau 80,6 poin pada 7.186,03 pada perdagangan Selasa (21/05/2024). Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 211 saham menguat, 350 saham melemah, dan 213 saham flat.

Secara umum perdagangan IHSG bergerak pada kisaran 7.179-7.295. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi 12.333,93 triliun. Rp.

Kelompok riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, pelemahan IHSG dan bursa Asia kemarin disebabkan oleh sentimen pelaku pasar yang menunggu risalah The Fed Amerika Serikat (AS). Dampak kebijakan moneter The Fed terhadap suku bunga akan diumumkan pada Rabu waktu setempat. 

Akibatnya, pasar cenderung berhati-hati ketika memasuki pasar keuangan untuk produk-produk berisiko. 

“Hal ini tidak lepas dari cara yang dilakukan The Fed yang tidak memberikan jaminan apa yang akan terjadi, namun hanya mengindikasikan penurunan suku bunga,” kata Pilarmas Sekuritas. 

Sementara itu, Presiden Fed Atlanta Rafael Bostic mengatakan bank sentral memerlukan waktu untuk meyakini bahwa inflasi mendekati 2 persen. 

Wakil Ketua Fed Philip Jefferson mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah perlambatan deflasi yang terjadi baru-baru ini akan berakhir. 

Oleh karena itu, pasar mengonfirmasi bahwa perkataan pejabat The Fed tidak mengubah ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral karena mereka tidak ingin mengatakan bahwa tingkat inflasi menurun dan banyak sektor menekankan perlunya kehati-hatian. .

Saksikan live grup IHSG hari ini.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA