Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguji level support 7500 pada perdagangan hari ini, Kamis (10/03/2024). Saham apa saja yang menarik untuk disimak di level IHSG yang kerap terkoreksi?

Pada Rabu (10/2/2024), IHSG tercatat melemah 1,03% atau 78,87 poin hingga diperdagangkan pada 7.563,26. Pada perdagangan kemarin, harga perdagangan Rp 14,44 triliun dan jumlah saham 33,19 miliar. unit, dan frekuensinya 1,5 juta.

Lemahnya IHSG karena permodalan a.l. penyesuaian harga aset. BBRI -2,66%, AMMN -3,21%, TLKM -3,31%, BMRI -1,06%, GOTO -2,99% dan BBCA -0,47%. 

Analis MNC Sekuritas mengatakan IHSG terkoreksi 1,03% menjadi 7.563 di tengah kuatnya tekanan jual. Secara teknikal koreksi IHSG masih bisa ditekan oleh MA60. 

Secara teknikal, MNC Sekuritas memperkirakan level IHSG saat ini merupakan bagian (c) dari wave [ii] sehingga penguatan IHSG akan terbatas pada uji area 7.574-7.588. 

Perlu diketahui, koreksi IHSG akan membentuk wave 3 [ii] atau wave 3 (3) 4 yang berakhir di level merah. 

Artinya, IHSG akan memiliki kecenderungan untuk terus terkoreksi menguji area 7.454 atau setidaknya 7.347, jelasnya, Kamis (3/10/2024).

Hari ini kisaran support IHSG diperkirakan di 7.366-7.460 dan resistance di 7.654-7.810. 

MNC Sekuritas menyarankan investor untuk mewaspadai saham ASRI, BBCA dan MEDC dengan rekomendasi beli lemah, serta saham BREN dengan rekomendasi beli spekulatif. 

Dalam kajian lainnya, CEO Yugen Bertumbu Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG bisa menguat pada perdagangan saat ini dengan kisaran 7.521-7.654. 

“IHSG mulai bekerja tahun 2024. Awal bulan Oktober dan menunggu tahun 2024. Laporan kinerja penyedia kuartal ketiga, sepertinya masih cukup terintegrasi dan mungkin bisa diuji dukungannya dalam jangka pendek,” jelasnya. 

Menurut dia, saham-saham yang bisa diwaspadai investor pada perdagangan hari ini adalah BBCA, BMRI, TBIG, AKRA, SMGR, LSIP, KLBF, UNVR.

Penafian: Konten ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel