Bisnis.com, Jakarta – Nilai tukar Rupee terhadap dolar AS hari ini (7 September 2024) berpotensi melemah sejalan prediksi Menteri Keuangan Mulyani.

Menteri Keuangan Shri Mulyani Indrawati mengatakan nilai tukar rupee pada kuartal II-2024 kemungkinan masih mengalami tekanan, terutama karena faktor global.

Mulyani mengatakan, rata-rata nilai tukar rupiah pada semester I 2024 sebesar Rp 15.901 per dolar AS. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan asumsi APBN sebesar Rp 15.000 pada tahun 2024.

Sementara itu, Menteri Keuangan memperkirakan nilai tukar Rupee akan tetap di atas Rp 16.000 per dolar pada semester II 2024.

“Nilai tukar rupiah semester II 2024 bergerak dari Rp 16.000 menjadi Rp 16.200 per dolar,” ujarnya dalam rapat kerja penyampaian laporan APBN semester I 2024, Senin (7 Agustus). 2024). ). ).

Ia mengatakan, nilai tukar rupee diperkirakan akan tetap berada di kisaran Rp 15.900 hingga Rp 16.100 per dolar AS sepanjang tahun 2024.

Mulyani mengatakan, dengan melihat situasi perekonomian AS saat ini, ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve terutama akan mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupee.

“Inflasi AS dan pertumbuhan ekonomi AS cenderung menciptakan ruang bagi penurunan suku bunga dana federal,” katanya.

Hari ini, Senin (7 Agustus 2024), rupee terapresiasi hingga Rp 16.258 pada awal pekan perdagangan. Rupee juga menguat bersama mata uang Asia lainnya.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,12% menjadi Rp 16.258 terhadap dolar AS hingga pukul 15.00 WIB. Sedangkan indeks dolar AS melemah 0,01% menjadi 104,86.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan ditutup bervariasi. Yen Jepang melemah 0,11%, dolar Singapura melemah 0,03%, dolar Taiwan melemah 0,01%, won Korea Selatan melemah 0,19%, dan peso Filipina melemah 0,03%.

Setelahnya, Rupee India menguat 0,03%, Yuan Tiongkok terdepresiasi 0,02%, Ringgit Malaysia menguat 0,01%, dan Baht Thailand flat.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel