Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan terdepresiasi pada hari ini, Rabu (10/9/2024).
Rupiah ditutup pada Rp15.654,5, naik US$32 atau 0,20% terhadap dolar AS pada Selasa (10/8/2024), lapor Bloomberg. Sedangkan indeks dolar AS berada di 102,30.
PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif pada perdagangan Rabu (10-08-2024). Meski begitu, rupiah diperkirakan akan ditutup melemah pada kisaran Rp15.640 – Rp15.740 per dolar AS.
Ibrahim menjelaskan bahwa investor kini mempertimbangkan masa depan suku bunga AS, dengan laporan pekerjaan yang kuat pada minggu lalu memupus harapan penurunan suku bunga yang lebih besar.
“Para pedagang telah secara signifikan merevisi ekspektasi mereka terhadap pelonggaran kebijakan moneter dari Federal Reserve tahun ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (08/10/2024).
Menurut CME FedWatch, pasar memiliki peluang 86% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November. Pada saat yang sama, akan turun 50 poin pada bulan Desember mendatang.
Dari dalam negeri, Bank Dunia menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 dan 2025 masing-masing menjadi 5% dan 5,1%. Sedangkan perkiraan sebelumnya sebesar 4,9% pada tahun 2024 dan 5% pada tahun 2025.
Dalam Pembaruan Ekonomi untuk Asia Timur dan Pasifik bulan Oktober 2024, Bank Dunia meyakini bahwa Asia Timur dan Pasifik akan terus tumbuh lebih cepat dibandingkan kawasan lain di dunia, meskipun lebih lambat dibandingkan pandemi Covid-19.
Manuela Ferro, wakil presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, mengatakan tingkat pertumbuhan keseluruhan kawasan ini diperkirakan akan turun menjadi 4,8% pada tahun 2024 dan 4,4% pada tahun 2025.
Meskipun diperkirakan terjadi perlambatan secara umum, Bank Dunia mendukung pertumbuhan Indonesia yang berkelanjutan, peningkatan konsumsi domestik, pemulihan ekspor komoditas, dan kembalinya industri pariwisata.
Di antara negara-negara besar, hanya Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh sama dengan atau melampaui pertumbuhan sebelum pandemi pada tahun 2024 dan 2025.
Perkiraan Bank Dunia untuk Indonesia juga mendekati perkiraan pemerintah sebesar 5,2% pada tahun 2024 dan seterusnya. Menurut BPS, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05% YoY dan 5,08% YoY.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel