Bisnis.com, Jakarta – Hari ini, Senin (8 Mei 2024), rilis informasi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Badan Pusat Statistik atau BPS dapat disaksikan secara langsung atau streaming.

Hari ini BPS akan merilis data penting mengenai status perekonomian Indonesia saat ini, yakni pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan II tahun 2024.

Pengumuman ini menunjukkan apakah situasi perekonomian Indonesia mengalami peningkatan atau perlambatan dari pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada triwulan II tahun 2023 yang mencapai 5,17% (YoY/YoY).

Data terakhir juga dibandingkan dengan kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal sebelumnya yakni 5,11% pada Q1 2024.

Data pertumbuhan ekonomi mencakup banyak komponen PDB, seperti konsumsi domestik, investasi, pengeluaran pemerintah, serta nilai impor dan ekspor. Artinya pertumbuhan ekonomi menggambarkan dinamika setiap unsur kegiatan ekonomi.

Plt Direktur Jenderal BPS Amalia Adinger Widyasanti akan memaparkan data tersebut secara langsung pada Senin (8 Mei 2024) pukul 11.00WIB. Pengumuman ini akan dilakukan secara online melalui Zoom atau kanal YouTube BPS.

Masyarakat dapat menyaksikan Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Q2 2024 melalui streaming pada link berikut:

S.bps.go.id/rilisbps2024

Selain itu, setelah ditayangkan, masyarakat dapat mengakses materi yang dipublikasikan di situs resmi BPS www.bps.go.id.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai angka tahunan (year-on-year) sebesar 5% pada kuartal II tahun 2024.

Hal itu disampaikannya dalam jumpa pers hasil rapat rutin Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2024, Jumat (8 Februari 2024).

“Kami perkirakan pertumbuhan pada kuartal II, bulan April, Mei, dan Juni yang sudah berakhir, akan sebesar 5,0% (year-on-year) atau sedikit di atas 5%,” ujarnya.

Namun konsensus 28 ekonom yang dihimpun Bloomberg memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2024 sebesar 5,0% (year-on-year), dengan perkiraan rata-rata lebih rendah yaitu 4,99% (year-on-year). . sedang melakukan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel