Business.com, Jakarta – Target suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun ditetapkan sebesar 7,1% pada tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan asumsi APBN 2024 pada Jumat (16/8/2024).

Yield SBN tenor 10 tahun naik 0,005 basis poin menjadi 0,08% menjadi 6,707% hari ini berdasarkan data Bloomberg. Posisi tersebut mencerminkan pelemahan sebesar 25,3 basis poin dibandingkan posisi 6,454% pada akhir tahun 2023. 

Yield SBN tenor 10 tahun mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 7,218% pada 30 Maret 2024. Sedangkan rata-rata imbal hasil SBN tranche 10 tahun hingga tahun 2024 sebesar 6,811%. 

Saat membacakan nota keuangan dan RAPBN tahun 2025, Presiden Joko Widodo menyebutkan nilai tukar rupiah akan berada di level Rp 16.100 per dolar AS, dengan suku bunga SBN 10 tahun sebesar 7,1%. Asumsi suku bunga SBN 10 tahun lebih tinggi 6,7% dibandingkan APBN 2024

Menteri Keuangan Mulaney menjelaskan suku bunga memperhitungkan volatilitas pasar. 

Dalam jumpa pers, Jumat (16/8/2024), ia mengatakan: “Suku bunga SBN 10 tahun sebesar 7,1% mengingat volatilitas tahun ini.” 

Sementara, lanjutnya, perkiraan nilai tukar rupiah Rp16.100 per dolar AS disiapkan pemerintah bersama Bank Indonesia. 

“Nilai tukarnya Rp16.100 terhadap dolar AS, meski saat ini kami melihat dolar AS menguat di bawah Rp16.000.” 

Pada perdagangan hari ini Jumat (16/8/2024), rupiah ditutup menguat Rp 15.693 terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Rupee ditutup pada Rs 15.693 terhadap dolar AS, menguat 0,04% atau 6,5 poin berdasarkan data Bloomberg. Sedangkan indeks dolar terpantau melemah 0,07% ke 102,732.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel