Bisnis.com, RIO de JENEIRO – Para pemimpin negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yang juga dikenal sebagai G20, memfokuskan pembicaraan pertama mereka pada penderitaan akibat konflik di Gaza dan Ukraina, serta menyerukan kerja sama dalam bidang perubahan iklim, pengentasan kemiskinan, dan pajak. kebijakan

Pernyataan pertama ini merupakan kemajuan karena para pemimpin G20 berhasil mencapai kesepakatan awal yang berfokus pada perang di Ukraina dan secara sempit berfokus pada penderitaan kemanusiaan dan dampak ekonomi dari konflik tersebut.

Para pemimpin menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza dan menyerukan peningkatan segera bantuan dan perlindungan bagi warga sipil, serta gencatan senjata yang komprehensif.

AS juga menolak penggunaan senjata buatan AS oleh Ukraina untuk melancarkan serangan jauh ke wilayah Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menghadiri KTT G20 dan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

Menurut Reuters, Presiden terpilih Donald Trump pada Selasa (19/11/2024) akan menghadapi perubahan kebijakan AS dari janji penyelesaian masalah tarif menjadi pembicaraan pada KTT G20 yang mencakup perdagangan, perubahan iklim, dan keamanan internasional. . Perang di Ukraina.

Kesepakatan tersebut dicapai setelah para diplomat mengadakan pembicaraan akhir pekan lalu untuk menyelesaikan pernyataan bersama, dan perdebatan mengenai kebijakan iklim diperkirakan akan berlanjut hingga Minggu pagi, kata orang-orang yang terlibat dalam pembicaraan tersebut.

Sebagai tuan rumah pertemuan G20 tahun ini, Brasil memperluas fokus kelompok tersebut pada kemiskinan dan kelaparan ekstrem sambil memperkenalkan kemitraan untuk perpajakan yang lebih adil bagi negara-negara terkaya di dunia.

Aliansi melawan kelaparan dan kemiskinan

Pada saat yang sama, Kepresidenan G20 Brazil meluncurkan inisiatif berupa Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan pada pembukaan KTT G20 di Rio de Janeiro pada Senin (18/11/2024). Koalisi ini bertujuan untuk memberantas kemiskinan dan kelaparan pada tahun 2030.

Sekadar informasi, isu kelaparan dan kemiskinan menjadi fokus Presidensi Brazil di G20. Aliansi global tersebut diluncurkan pada pembukaan KTT G20 yang melibatkan 148 anggota termasuk 82 negara. Indonesia adalah salah satunya.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula y Silva mengatakan kelaparan dan kemiskinan melambangkan tragedi bersama. Ia menegaskan, 733 juta orang masih mengalami kekurangan gizi.

“Ini seperti gabungan populasi Brasil, Meksiko, Jerman, Inggris, Afrika Selatan, dan Kanada yang mengalami kelaparan di dunia yang menghasilkan sekitar 6 miliar ton makanan setiap tahunnya. Ini tidak bisa diterima,” kata Presiden Lula dalam sambutan pembukaannya. Pada KTT G20 2024, Museu de Arte Moderna, Rio de Janeiro, Brazil, Senin (18/11/2024).

Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan program bantuan tunai bagi 500 juta orang di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah pada tahun 2030.

Aliansi ini juga bertujuan untuk memperluas pasokan makanan bergizi kepada 150 juta anak sekolah di negara-negara yang berjuang dengan kemiskinan dan kelaparan anak.

Diharapkan program ini akan dibiayai melalui kredit atau hibah melalui bank pembangunan multilateral.

Lula menjelaskan, peluncuran koalisi di forum G20 bukan tanpa alasan. Hal ini karena Forum Ekonomi mencakup negara-negara anggota yang mewakili 85% PDB global, yang berjumlah $110 triliun.

Tidak hanya itu, forum G20 mencakup 75% dari perdagangan barang dan jasa senilai $32 triliun dan dua pertiga dari 8 miliar penduduk dunia.

“Adalah keinginan dari mereka yang duduk di meja ini untuk melaksanakan tugas mendesak untuk mengakhiri bencana memalukan terhadap kemanusiaan ini,” jelas politisi yang merupakan anak seorang buruh tani.

Selanjutnya, koalisi global akan merumuskan rekomendasi internasional, kebijakan publik yang efektif, dan sumber pendanaan untuk mencapai tujuan pemberantasan kelaparan dan kemiskinan pada tahun 2030.

Aliansi ini juga akan fokus pada tiga pilar untuk mencapai tujuannya, yaitu nasional, keuangan, dan pengetahuan. Ke depannya, aliansi ini akan mengadakan konferensi rutin dan didukung oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

Keanggotaan Aliansi terdiri dari 84 negara dan entitas regional. Salah satunya adalah Indonesia yang juga merupakan anggota G20.

Lalu terdapat 24 organisasi internasional, 9 lembaga keuangan internasional, dan 31 yayasan filantropi serta lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menjadi anggotanya.

Komitmen AS

Pada saat yang sama, Presiden AS Joe Biden menjanjikan kontribusi sebesar $4 miliar kepada dana Badan Pembangunan Internasional (IDA) Bank Dunia untuk negara-negara termiskin di dunia.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel