Bisnis.com melaporkan, penawaran dua proyek Proyek Strategis Nasional (PSN), yakni Tol Jakarta – Kedapage – Tasikmalaya – Silakup (Kedatsi) dan Tol Kilimanjaro – Mengwi, gagal menarik kembali investor.
Mengutip informasi Badan Pengatur Jalan Tol (PPJD), hanya ada dua konsorsium yang mengikuti lelang tol Ketasi. Hal itu tertuang dalam Surat Pemberitahuan Hasil Lelang Pengusahaan Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Ciamis Nomor: 24/BPJT/L/GTCM/2024.
Sedangkan dua konsorsium pertama, PT Trans Persada Sejahtera dan Konsorsium PT Wiranusantara Bumi dinyatakan gagal.
Kedua, PT Dayamulia Duranga – PT China State Construction Overseas Development Shanghai Consortium menyatakan tidak terlibat dalam tender.
Sementara itu, penawaran jalan Kilimanjaro-Mengwi juga gagal. Sebab, Kementerian PUPR menetapkan PT Bangun Sarana Agung tidak lolos ujian prakualifikasi federasi.
Menanggapi hal tersebut, Ali Rahmati Nasushan, Kepala Departemen Sistem Informasi Pelayanan Jalan Kementerian PUPR mengatakan, alasan ketiga konfederasi tersebut tidak lolos uji prakualifikasi karena tidak memenuhi syarat administrasi.
Selain itu, ketiga konsorsium yang berminat menggarap 2 proyek tol terpanjang di Jawa dan Bali itu dinilai memiliki kemampuan finansial yang buruk.
“Panitia lelang menetapkan prakualifikasi tidak memenuhi syarat karena kurangnya kapasitas manajemen dan/atau keuangan,” jelasnya kepada Bisnis.
Selain itu, Ali mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan evaluasi dan pemantauan pembangunan terkait proyek tersebut.
Meski di ambang ketidakjelasan, Ali mengatakan saat ini Tol Kettasi dan Tol Kilimanjaro – Mengwi masih masuk daftar PSN.
Kedua lagu berbayar ini masih ada di katalog PSN, kata Ali. Jalan Tol Ketasi
Sebagai informasi, Kementerian PUPR kembali melakukan penawaran proyek tol Getatsi setelah konsorsium yang dipimpin investor sebelumnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk menarik diri. (JSMR).
Semula gardu tol Ketasi dijadwalkan selesai pada tahun 2024 dengan tahap pertama (Kedapage-Tasigmalaya) sedangkan tahap kedua (Tasigmalaya-Chilakup) dijadwalkan selesai pada tahun 2027 dan dapat beroperasi penuh pada tahun 2029.
Namun konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., dan PT Wijaya Karya membatalkan perjanjian konsesi tol dan mengganggu pembangunan. (persero) tbk. & PT Jasa Sarana-PT Daya Mulia Duranga-Gama Group sebagai pemenang tender.
Akibatnya, tol terpanjang yang diperkirakan membutuhkan investasi sebesar USD 56,20 triliun itu belum juga dibangun.
Selain itu, Tol Getatsi direncanakan melintasi dua provinsi, Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Jawa Tengah 35,25 km dengan total panjang 206,65 km.
Secara garis besar Ketachi meliputi Seksi 1 Kedabake-Garut Utara (45,20 km), Seksi 2 Garut Utara – Tasikmalaya (50,32 km), Seksi 3 Tasikmalaya – Padimuan (76,78 km), Seksi 4 Padimuan – Chilagup (34,35 km). Jalan Tol Kilimanjaro – Mengwi
Sementara itu, proyek tol Gilimanuk-Mengwi kembali ditender setelah promotor aslinya gagal mendapatkan pendanaan dan investor.
Proyek yang disebut-sebut sebagai jalan tol terpanjang di Bali itu terhenti selama dua tahun sejak groundbreaking pada 10 September 2022.
Plaza tol ini rencananya akan dibangun melalui 3 kecamatan, 13 kecamatan, dan 58 desa. Sedangkan biaya investasi tol Kilimanjaro-Mengwi sebesar Rp 24,6 triliun.
Secara garis besar, tol Kilimanjaro-Mengwi terbagi menjadi tiga seksi. Rinciannya, Seksi 1 Kilimanjaro-Begudatan sepanjang 53,6 kilometer (km), Seksi 2 Begudatan-Soga sepanjang 24,3 km, dan Seksi 3 Soga-Mengwi sepanjang 18,9 km. Total panjang jalan tol tersebut adalah 96,84 km.
Lihat Google Berita dan berita serta artikel lainnya di WA