Bisnis.com, JAKARTA — PT FKS Foods Sejahtera Tbk. (AISA) laba usaha meningkat lebih dari Rp 27 miliar pada kuartal I 2024, meningkat 101,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Sekretaris Perusahaan AISA Cesilia Constansia menjelaskan peningkatan laba usaha ditopang oleh peningkatan laba kotor berkat inisiatif optimalisasi biaya yang berkelanjutan.

Selain itu juga didukung oleh inovasi penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan serta kenaikan harga bahan baku, ujarnya dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu (1/6/2024).

Selain itu, laba usaha AISA mengalami perbaikan, dimana pada kuartal I tahun 2024, AISA mencapai pertumbuhan laba berkelanjutan sebesar 9,2% dibandingkan kuartal IV tahun 2023, dan pendapatan penjualan meningkat sebesar 2,6 persen year-on-year.

Pertumbuhan penjualan AISA ditopang oleh kenaikan penjualan makanan ringan sebesar 5,6%.

Cesilia menambahkan, AISA terus menunjukkan peningkatan penjualan dan profitabilitas dari waktu ke waktu. Peningkatan berkelanjutan ini berkat penerapan inisiatif seperti perbaikan lokasi secara berkelanjutan, pemaksimalan saluran lintas distribusi di seluruh Indonesia, kampanye pemasaran dan periklanan yang terintegrasi, serta pembukaan pasar ekspor baru di Tiongkok dan Asia Tenggara melalui distributor.

Selain pelaporan laba usaha, RUPST 2024 dihadiri langsung oleh Presiden, Komisaris Lim Aun Seng, Komisaris Independen Ito Sumardi dan Benny Wachjudi, Presiden Gerry Mustika dan Direktur Sukawati Wijaya serta Komisaris Grant Lutz. lebih atau kurang.

Rapat umum pemegang saham rutin AISA mengukuhkan dan menyetujui laporan pengurus tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 mengenai kegiatan ekonomi perseroan dan pengelolaan keuangan perseroan.

AISA diketahui saat ini memasarkan produk makanan ringan seperti Mie Taro dan Kremezz, mie kering merek Superior dan Cap Ayam 2 Telor, bihun kering merek Tanam Jagung, permen karet instan merek Bihunku, biskuit berenergi tinggi, dan permen merek Gulas.

______

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel