Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan transportasi dan media milik taipan TP Rachmat, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) mencatatkan peningkatan laba sebesar dua digit berkat keberhasilan perusahaan menjalankan bisnis AnterAja.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), laba ASSA meningkat 84,58% year-on-year (YoY) menjadi Rp 128,42 miliar dibandingkan 6 bulan pertama tahun 2023 sebesar Rp 69,57 miliar.
Namun pendapatan ASSA turun 0,87% menjadi Rp2,36 juta dibandingkan semester I/2023 sebesar Rp2,38 juta.
Menurut Presiden ASSA, Prodjo Sunarjanto, peningkatan laba tersebut merupakan hasil dari rencana perseroan meningkatkan kualitas anak usahanya, AnterAja, yang berperan besar dalam menekan beban pokok pendapatan, serta mulai mengintegrasikan logistik. secara organik dengan Cargoshare Logistics.
“Selain itu, industri kendaraan niaga turut menyumbang peningkatan laba usaha yang signifikan dengan mencatatkan laba usaha sebesar Rp80,42 miliar atau meningkat 26,88% YoY,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/7/). . 2024).
Sementara anak usaha ASSA di bisnis ritel, PT JBA Indonesia, membukukan pertumbuhan laba 99% YoY menjadi Rp 46,57 miliar.
Dari sisi penyediaan solusi logistik terintegrasi B2B, anak usaha ASSA, Cargoshare mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 23,29% YoY menjadi Rp 139,06 miliar.
Dikatakannya, saat ini fokus perusahaan adalah terus melengkapi rantai pasok logistiknya untuk terus memberikan nilai tambah kepada pelanggannya di berbagai industri.
Sementara bisnis rental mobil, autopool, dan chauffeur mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 1,54% YoY menjadi Rp934,11 miliar.
Harga produk ASSA turun 7,08% menjadi Rp 1,69 juta pada semester I/2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,82 juta.
Alhasil, laba perseroan meningkat 19% menjadi Rp 676,67 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 568,62 miliar.
Sedangkan kas dan setara kas pada akhir periode ASSA meningkat 6,15% menjadi Rp772,17 miliar dibandingkan 6 bulan pertama tahun 2023 sebesar Rp727,38 miliar.
Berdasarkan saldo tersebut, total aset perseroan meningkat menjadi Rp7,68 juta per 30 Juni 2024 dibandingkan posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp7,33 juta.
Liabilitas perseroan meningkat menjadi Rp4,94 juta dibandingkan akhir tahun 2023 sebesar Rp4,73 juta. Saat ini nilai perseroan meningkat menjadi Rp 2,74 juta dibandingkan Desember 2023 sebesar Rp 2,6 juta.
“Kami menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5-10% dengan pertumbuhan laba dua digit pada tahun 2024. Ke depan, kami akan terus tumbuh secara organik dan terbuka terhadap peluang yang berbeda dan disruptif,” tutupnya.
________
Penafian: berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel