Bisnis.com, JAKARTA — PT BRI Asuransi Indonesia atau BRI Insurance mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp 474,3 miliar sepanjang tahun 2023.

Angka tersebut meningkat 29,32% year-on-year (y/y) dibandingkan laba setelah pajak tahun 2022 yakni sebesar 366,75 miliar kip.

Berdasarkan laporan keuangan tradisional BRI Insurance per 31 Desember 2023 di Harian Bisnis Indonesia edisi Rabu (8/5/2024), pendapatan asuransi BRI Insurance pada tahun 2023 mencapai Rp 3,2 triliun. Pendapatan premi ini meningkat 26,92% year-on-year dibandingkan tahun 2022 yakni 2,56 triliun. Rp. 

Sedangkan pendapatan terjamin perseroan mencapai US$1,13 triliun pada tahun 2023, meningkat 29,25% dibandingkan Rp878,6 miliar pada tahun 2022.

Hasil investasi yang diraih pun meningkat 45,67% year-on-year menjadi Rp 117 miliar pada tahun 2023. Tahun lalu, hasil investasi perseroan mencapai Rp 80,8 miliar. 

Dari segi permodalan, modal yang dimiliki BRI Insurance mencapai Rp 1,93 triliun. Jumlah saham meningkat 24,6% dari sebelumnya Rp 1,55 triliun pada tahun 2022.

Total utang perseroan mencapai 4,2 triliun. Rp atau naik 35,6% YoY dari 3,16 triliun. 

Total aset BRI Insurance mencapai Rp 6,2 triliun. Total aset meningkat 32% secara tahunan dari sebelumnya 4,71 triliun. Rp pada tahun 2022. Tingkat kesehatan keuangan perusahaan yang ditunjukkan oleh Risk Based Capital (RBC) meningkat menjadi 355,49%.

Pada tahun 2022, tingkat RBC perseroan hanya mencapai 302,16%. Tingkat RBC tersebut masih berada di atas batas yang ditetapkan Badan Jasa Keuangan (OJK) yaitu 120%. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA