Bisnis.com, Jakarta – PT Sumter Indo Gas Tbk. (AGII) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 80,97 miliar pada periode sembilan bulan tahun 2024. Angka tersebut turun 27,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 110,97 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, emiten portofolio PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) berhasil mencatatkan penjualan mencapai Rp 2,13 triliun atau meningkat 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Penjualan perseroan secara keseluruhan meningkat positif sebesar 2,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan kontribusi besar dari sektor kesehatan dan infrastruktur,” kata Direktur Utama AGII Rahmat Harsono, Kamis (31/10/2024) dalam siaran persnya.

Rehmat menegaskan, seiring padatnya aktivitas di sektor konstruksi, sektor infrastruktur juga menunjukkan perbaikan.

Di sisi lain, tambahnya, sektor barang konsumsi dan ritel mengalami sedikit penurunan pada kuartal III tahun ini karena lemahnya daya beli masyarakat.

Sementara AGII mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp1,17 triliun, relatif lebih rendah dibandingkan posisi periode tahun lalu sebesar Rp1,13 triliun.

Dengan demikian, total keuntungan yang mampu dihimpun AGII adalah Rp955,1 miliar, meningkat 1,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Rahmat mengatakan perseroan berkomitmen untuk terus berinovasi dalam upaya memenuhi kebutuhan gas industri nasional.

“Pada tanggal 30 September 2024, kami membuka pabrik ke-56 di Batang yang dilengkapi dengan teknologi terkini dan memiliki kapasitas produksi 7.000 oksigen cair (LOX), 7.000 nitrogen cair (LIN), dan 280 argon cair (LAR),” katanya.

Pada bulan Oktober, AGII mulai mengoperasikan pabriknya yang ke-57, Pabrik Hidrogen Bawah, yang sedang dalam proses menjadi pabrik hidrogen ramah lingkungan pertama di Sumatera dan mungkin Indonesia dengan teknologi elektrolisisnya.

“Dampak positif finansial dari kedua pabrik baru ini akan sepenuhnya tercermin pada laporan keuangan tahun 2024. Kami optimis dapat mempertahankan tren positif pertumbuhan pendapatan kami,” ujarnya.

Menyusul selesainya pembangunan pabrik Batang dan pabrik Hidrogen Bawah, perseroan melanjutkan kegiatan ekspansi dengan pabrik asetilen ke-58 di Sufi yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan dan diharapkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024.

Selain pabrik baru, penambahan SPBU baru juga sedang dalam pipeline perseroan. Seiring dengan pertumbuhan penjualan, Sumter juga berupaya melakukan perbaikan berkelanjutan agar proses operasional menjadi lebih efisien.

“Dengan menyeimbangkan ekspansi produktivitas dengan inisiatif penghematan biaya, kami bertujuan untuk meningkatkan kinerja keuangan secara keseluruhan,” katanya.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel