Bisnis.com, Jakarta – Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok berjanji akan bertindak cepat untuk menghentikan volatilitas parah mata uang yang melemah. Ini adalah tanda terbaru bahwa para pejabat semakin khawatir terhadap mata uang tersebut setelah jatuh ke level terendah dalam tiga bulan.

Choi seperti dikutip Bloomberg pada Senin (28/10/2024) mengatakan, “Jika terjadi ketidakstabilan serius pada pasar mata uang dan keuangan negara, otoritas Korea akan merespons dengan cepat sesuai dengan rencana darurat.”

Peringatan ini muncul setelah penurunan lebih dari 5 persen pada bulan Oktober menimbulkan kekhawatiran mengenai stabilitas keuangan dan menimbulkan pertanyaan sulit bagi bank sentral negara tersebut. 

Gubernur Bank of Korea Ri Chang-yong mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa perlambatan ekonomi mendorong keputusan suku bunga, namun perlambatan ekonomi meningkatkan kemungkinan pemotongan lebih lanjut.

Jumat lalu (25/10/2024), won Korea mencapai level terendah dalam tiga bulan di pasar pada kisaran 1.400 per dolar.

Korea Selatan ikut prihatin dengan para pejabat Asia mengenai kinerja mata uang mereka karena ekspektasi kemungkinan kenaikan tarif jika Donald Trump kembali ke Gedung Putih telah memicu kekhawatiran akan penguatan dolar dan membuat investor menjual mata uang mereka. 

Indeks Bloomberg untuk mata uang Asia turun selama empat minggu berturut-turut dan diperdagangkan pada level terendah sejak Agustus. Senin tanggal 19.

Sementara itu, Korea Selatan sering melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan pasar ketika volatilitas tinggi, strategi yang juga digunakan oleh Indonesia dan India. Awal tahun ini, Seoul mengeluarkan peringatan yang tidak biasa ketika 1.400 pedagang melakukan break demi satu dolar. Harganya berada di $1,388.90 pada awal perdagangan pada hari Senin.

Karena potensi peningkatan volatilitas pasar keuangan global sehubungan dengan pemilihan presiden AS dan keputusan politik dunia di masa depan, kita harus berhati-hati dan meningkatkan risiko terkait serta memantau dengan cermat dampaknya terhadap mata uang dalam dan luar negeri. dan perekonomian,” kata Ryoo dalam sebuah pernyataan. 

Komentar Menteri Keuangan Choi adalah salah satu dari serangkaian langkah ofensif yang memungkinkan obligasi pemerintah negara tersebut muncul di indeks global, tiga bulan setelah pemerintah mempermudah orang asing untuk menjual saham Korea. 

FTSE Russell mengatakan awal bulan ini pihaknya akan menambahkan obligasi Korea Selatan ke dalam indeks obligasi pemerintah dunia, yang menurut para analis pada akhirnya akan menarik investasi asing antara US$56 dan US$70 miliar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA