Bisnis.com, JAKARTA – Penurunan suku bunga pada September diperkirakan akan berdampak pada kupon atau produk ORI026 yang akan diterbitkan di kemudian hari.

Ahmad Nasrudin, analis pendapatan tetap PEFINDO, menilai penurunan BI rate sangat mempengaruhi selera investor, terutama dalam hal imbal hasil.

“Sepengetahuan kami, penurunan suku bunga akan memberikan dorongan pada produk, yaitu investor swasta akan mendapat kupon yang lebih rendah dibandingkan dua tahun mendatang,” ujarnya, Kamis, saat ditanya Bisnis (26/9/2024). .

Sementara itu, Bank Indonesia memangkas BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 6% pada rapat dewan pengurus (RDG) pekan lalu.

Ia mengatakan, di era suku bunga rendah, investor akan mencari return yang lebih tinggi pada instrumen berisiko seperti saham.

Namun, menurut dia, obligasi ritel atau SBN ritel tidak akan langsung hilang.

Dia menjelaskan, selama return yang ditawarkan ritel masih lebih tinggi dibandingkan deposito perbankan, maka investor masih akan tertarik membeli obligasi ritel (SBN ritel).

Ia kemudian mengatakan, meski hasilnya menurun akibat penurunan suku bunga, namun saat ini rate-nya masih berkisar 6%.

“Minggu lalu, imbal hasil tenor 3 tahun ditutup di level 6,265%. Sedangkan imbal hasil tenor 6 tahun ditutup di level 6,359%,” ujarnya.

Mencermati data tersebut, ia memperkirakan kupon ORI026 berkisar antara 6,0% hingga 6,25% untuk ORI026T3, dan 6,25% hingga 6,35% untuk ORI026T6.

Selain itu, ORI026 ditawarkan mulai 30 September hingga 24 Oktober 2024. Rencana pelepasan ORI026 terdiri dari dua batch, yakni ORI026T3 dengan jangka waktu 3 tahun dan ORI026T6 dengan jangka waktu 6 tahun.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel