Bisnis.com, Jakarta – Pemasok perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan minyak sawit mentah menyusun serangkaian strategi untuk mengatasi cuaca basah akibat La Niña.

Sekadar informasi, La Nina meningkatkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Menurut BMKG, peningkatan curah hujan saat La Niña sekitar 20-40 persen lebih tinggi dibandingkan curah hujan pada tahun-tahun tertentu. Namun ada beberapa daerah yang curah hujannya meningkat lebih dari 40 persen.

Hubungan Investor PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) Stephanus Dharmagiri menjelaskan, dampak La Niña terhadap produksi minyak sawit mentah (CPO) Tanah Air sangat bergantung pada intensitas dan waktu terjadinya curah hujan.