Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) melaporkan kenaikan premi produk asuransi investasi (PAYDI) atau unit link pada kuartal III 2024. Perusahaan menerima pendapatan bisnis baru sebesar Rp 3,7 triliun, atau peningkatan premi produk terkait unit dari tahun ke tahun sebesar 9%.
Karin Zulkarnaen, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, mengatakan pertumbuhan positif premi bisnis baru menunjukkan bahwa unit terhubung masih dibutuhkan oleh masyarakat, terutama kalangan kaya yang lebih paham dalam berinvestasi.
Makanya mereka memilih PAYDI sebagai layanan keamanan karena jenis dana investasi yang ditawarkan, kata Karin kepada Bisnis, baru-baru ini (6/11/2024).
Dalam menerapkan strategi investasi terkait unitnya, Karin menegaskan timnya memperhatikan kenyamanan klien dalam berinvestasi. Menurutnya, Prudential Indonesia selalu berhati-hati dalam penempatan dana nasabahnya.
“Investasi pada obligasi pemerintah investment grade dan obligasi korporasi merupakan salah satu cara kami mengelola portofolio investasi PAYDI,” kata Karin.
Kekhawatiran lainnya, tambah Karin, adalah memastikan bahwa setiap klien atau calon klien yang ingin membeli unit terhubung secara independen menilai profil risiko mereka. Dengan demikian, produk yang dipilih sesuai dengan profil risikonya.
Prudential Indonesia mengajak nasabah PAYDI untuk meninjau profil risikonya secara rutin minimal setahun sekali. Jika profil risikonya berubah, mereka disarankan untuk mengubah pilihan dana mikro.
“Hal ini juga penting bagi pelanggan yang menggunakan fitur liburan premium. Pantau terus jumlah uang yang tersedia agar kebijakan tersebut tetap berlaku,” kata Karin.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan hingga September 2024, lini bisnis unit link masih mengalami penurunan sebesar Rp6,75 triliun atau 15,36 persen year-on-year (y/y). Namun OJK mencermati premi unit link mengalami tren kenaikan bulanan pada tahun ini.
Secara keseluruhan, premi unit link akan meningkat sebesar 2% per bulan pada tahun 2024. Regulator juga memperkirakan pertumbuhan akan terus berlanjut hingga akhir tahun. OJK juga mencatat adanya perubahan kontributor asuransi jiwa terbesar pasca penyesuaian kategori terhubung, dimana mulai September 2024, jiwa merupakan lini bisnis asuransi yang menghasilkan pendapatan premi dan/atau kombinasi premi terbesar. pendapatan sebesar Rp 41,66 triliun atau 72 persen dari total penghargaan. Berikutnya adalah unit terkait pendapatan premi yang menyumbang Rp37,21 triliun atau 27,43% dari seluruh premi.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel