Bisnis.com, Jakarta – Korea Selatan dan Singapura sepakat memulai kemitraan strategis pada tahun depan.

Kedua negara menandatangani perjanjian ekstradisi pada Selasa (10/8/2024) dan berupaya memperkuat kerja sama di berbagai bidang seperti kecerdasan buatan (AI), pertahanan dan perubahan iklim, serta meningkatkan perjanjian perdagangan bebas mereka, lapor Reuters pada Selasa. . H. (8/10/2024).

“Perubahan ini bukan sekadar perubahan nama. Ini berarti kerja sama yang lebih spesifik,” kata Wong pada konferensi pers bersama dengan Presiden Korea Selatan Yun Suk-yeol.

Kedua negara memiliki banyak kesamaan, lanjut Wong. Dikatakannya, keduanya merupakan “harimau Asia” yang berhasil mentransformasi perekonomian negaranya.

“Dan karena kami telah memperoleh banyak manfaat dari perdamaian dan stabilitas regional, kami kini ingin mendorong supremasi hukum dan memperkuat sistem internasional berbasis aturan,” katanya.

Selain itu, Korea Selatan, produsen gas alam cair terbesar ketiga di dunia, dan Singapura, sebagai pusat LNG, menandatangani perjanjian kerja sama pasokan LNG untuk menjaga stabilitas rantai pasokan global, lapor Yun TV. Distribusi:

Kerja sama ini dapat mencakup segala hal mulai dari pembagian LNG dan pengadaan bersama hingga mengatasi masalah rantai pasokan LNG, kantor berita Yonhap melaporkan.

Negara-negara tersebut menandatangani empat perjanjian mengenai rantai pasokan, kerja sama teknologi, keamanan pangan, dan inovasi.

Yun, yang mengunjungi Filipina minggu ini, mengakhiri kunjungannya ke Singapura pada hari Rabu sebelum menuju ke Laos untuk menghadiri pertemuan puncak regional para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan beberapa negara Asia lainnya.

Seoul akan berpartisipasi dalam latihan bersama dengan ASEAN dan mempromosikan kerja sama industri pertahanan, demikian Straits Times mengutip ucapan Yoo dalam sebuah wawancara tertulis.

Mereka juga akan bekerja sama untuk mencegah ancaman seperti kejahatan dunia maya dan kejahatan lintas batas, katanya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel