Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan harga minyak dunia mulai terasa pada awal perdagangan di Asia. Lonjakan harga emas hitam terjadi di tengah kekhawatiran kemungkinan gangguan pasokan di Timur Tengah pasca Israel berencana menyerang Iran. Dari Amerika, ada juga kemungkinan peningkatan permintaan ketika badai besar melanda Florida.

Minyak mentah Brent naik 37 sen atau 0,5% menjadi $76,95 per barel, mengutip Reuters, Kamis (10/10/2024). Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 35 sen, juga 0,5%, menjadi $73,59 per barel.

Produsen dan konsumen minyak terbesar di dunia, Amerika Serikat (AS) dilanda badai besar lainnya, Badai Milton, yang melanda pantai barat Florida, menimbulkan tornado dan mengancam gelombang laut.

Badai tersebut meningkatkan permintaan bensin di negara bagian tersebut, dengan sekitar seperempat pompa bensin kehabisan pasokan, sehingga membantu kenaikan harga minyak mentah.

Selain itu, investor masih mewaspadai potensi peningkatan ketegangan antara Israel dan Iran. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berjanji bahwa serangan Israel terhadap Iran akan mematikan, tepat dan mengejutkan. 

Presiden AS Joe Biden pada Rabu berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai rencana Israel terhadap Iran dalam percakapan telepon selama 30 menit yang digambarkan oleh Gedung Putih sebagai percakapan yang “langsung dan sangat produktif.”

Badan Informasi Energi AS (EIA) pada hari Selasa memangkas perkiraan permintaan untuk tahun 2025 karena melemahnya aktivitas ekonomi di Tiongkok dan Amerika Utara. Data EIA pada hari Rabu menunjukkan persediaan minyak mentah naik 5,8 juta barel pada minggu lalu menjadi 422,7 juta barel. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan para analis yang disurvei oleh Reuters, namun jauh lebih rendah dari perkiraan kelompok industri American Petroleum Institute pada hari Selasa.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel