Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menskors 11 orang yang terlibat dalam praktik penindakan terhadap 1.000 situs perjudian online. 

Menteri Komunikasi dan Pendidikan Tinggi Meutya Hafid mengatakan, keputusan penonaktifan ini merupakan langkah awal komitmen Kementerian Komunikasi dan Teknologi untuk menjaga integritas dan kredibilitas institusi dalam menghadapi meningkatnya kejahatan digital.

Sebelas pegawai Kemkomdigi diberhentikan setelah polisi menahan mereka karena dugaan pelanggaran. 

Nama-nama lain yang mungkin terlibat saat ini sedang dalam proses verifikasi sambil menunggu koordinasi lebih lanjut antara Direktorat Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Teknologi dengan pihak kepolisian. Meutya dikutip, Senin (11 April 2024). ): “Konfirmasi ini akan kami pastikan kejelasan identitas pegawai yang teridentifikasi,” ujarnya. 

Menurut dia, langkah penonaktifan 11 pegawai oknum pegawai tersebut telah dilakukan agar fungsi pengawasan Kemkomdigi tetap berjalan efektif tanpa melanggar asas praduga tak bersalah.

Apabila proses hukum tersebut mencapai status inklacht atau putusan tetap, maka pegawai yang dinyatakan bersalah akan diberhentikan dengan tidak hormat.

Menteri Komunikasi dan Teknologi Meutya Hafid mengingatkan seluruh staf untuk mematuhi perjanjian integritas yang dinegosiasikan untuk memerangi praktik ilegal, khususnya aktivitas perjudian online yang semakin bergejolak.

Kementerian Komunikasi dan Pendidikan Tinggi akan terus memantau perkembangan kejadian ini dan akan mengambil tindakan lebih lanjut jika ditemukan pegawai lain yang terlibat dalam kegiatan ilegal, tutupnya.

Seperti disebutkan sebelumnya, Comdigy melakukan disinfeksi lantai tempat pelaku beraktivitas. Komdigi juga mengeluarkan surat edaran yang melarang seluruh pejabat dan pegawai pemerintah melakukan perjudian online. 

Komdigi berkomitmen untuk terus melanjutkan perjuangan melawan perjudian online di bawah kepemimpinan Presiden Prabow Subianto. Comdigy telah memblokir 187.000 halaman panduan dalam waktu 20 hari setelah peluncurannya.

Meutya mengatakan, jika tidak ada kendala, target pemblokiran situs judi online mencapai 1,8 hingga 2 juta situs dalam tiga bulan ke depan. 

Sementara itu, polisi sebelumnya menangkap 14 orang terkait dugaan perjudian online, 11 orang di antaranya diduga pegawai Comdiga.

Individu Comdigy juga ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan. Alih-alih memblokir situs judi online, justru memungkinkan situs judi online tetap beroperasi di Indonesia.

Tak hanya menangkap pelaku, tim investigasi Folda Metrojaya melakukan penggeledahan selama satu jam di kantor Komdiji dan menyita sejumlah besar barang bukti terkait peristiwa perjudian online tersebut.

Polda Metro Jaya melaporkan pegawai Komdigi yang diduga terlibat insiden perjudian online di Kota Bekasi mendapat keuntungan senilai Rp 8,5 juta per situs.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google Berita dan saluran WA.